Media Bawean, 11 April 2009
Sumber : Antara
Pulau Bawean, Jatim (ANTARA) - Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Tambak, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, hingga kini belum mengumumkan hasil penghitungan suara dari sejumlah tempat pemungutan suara (TPS), karena masih trauma dengan Insiden 2004.
ADVERTISEMENT
"Kami tak ingin peristiwa itu terulang. Makanya kami tidak akan mengumumkan hasil penghitungan suara di setiap TPS," kata Ketua PPK Tambak, M. Syahri, Jumat.
Ia meminta kepada semua pihak untuk memahami sikap PPK Tambak yang tidak akan mengumumkan hasil penghitungan suara di setiap TPS, sebelum rekapitulasi total diputuskan dalam rapat pleno PPK.
"Kalau diumumkan sekarang, kami khawatir kekisruhan yang terjadi saat Pemilu 2004 akan terulang," kata pria yang sudah tiga kali pemilu menjabat Ketua PPK Tambak itu.
Pada pemilu lima tahun lalu, kantor Kecamatan Tambak dirusak massa yang tidak puas atas langkah PPK dengan mengumumkan hasil perolehan suara sementara.
"Sebenarnya kami ingin memberikan kemudahan kepada masyarakat, agar mengetahui perkembangan perolehan suara setelah pencoblosan," katanya mengenang peristiwa pasca-Pemilu 2004.
Namun langkah itu ternyata berakibat fatal. Ratusan pendukung salah satu calon anggota legislator (caleg) DPRD Kabupaten Gresik dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengamuk, dan merusak kantor kecamatan itu, karena menganggap PPK Tambak telah bersikap terlalu dini.
Sementara itu, hingga Jumat malam, puluhan orang terlihat berkerumun di depan Kantor Kecamatan Tambak untuk mendapatkan informasi mengenai partai politik pemenang Pemilu 2009, kendati PPK setempat bersikeras tidak akan mempublikasikannya.
Pemandangan yang sama juga terlihat di depan kantor Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. PPK Sangkapura berjanji akan mengumumkan caleg pemenang Pemilu 2009, paling lambat Sabtu (11/4).
Sama halnya dengan pemilu sebelumnya, Pulau Bawean dengan penduduk lebih dari 70 ribu jiwa itu, tetap mendapatkan jatah tiga kursi di DPRD Kabupaten Gresik, pada Pemilu 2009. (T.M038)
Sumber : Antara
Pulau Bawean, Jatim (ANTARA) - Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Tambak, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, hingga kini belum mengumumkan hasil penghitungan suara dari sejumlah tempat pemungutan suara (TPS), karena masih trauma dengan Insiden 2004.
ADVERTISEMENT
"Kami tak ingin peristiwa itu terulang. Makanya kami tidak akan mengumumkan hasil penghitungan suara di setiap TPS," kata Ketua PPK Tambak, M. Syahri, Jumat.
Ia meminta kepada semua pihak untuk memahami sikap PPK Tambak yang tidak akan mengumumkan hasil penghitungan suara di setiap TPS, sebelum rekapitulasi total diputuskan dalam rapat pleno PPK.
"Kalau diumumkan sekarang, kami khawatir kekisruhan yang terjadi saat Pemilu 2004 akan terulang," kata pria yang sudah tiga kali pemilu menjabat Ketua PPK Tambak itu.
Pada pemilu lima tahun lalu, kantor Kecamatan Tambak dirusak massa yang tidak puas atas langkah PPK dengan mengumumkan hasil perolehan suara sementara.
"Sebenarnya kami ingin memberikan kemudahan kepada masyarakat, agar mengetahui perkembangan perolehan suara setelah pencoblosan," katanya mengenang peristiwa pasca-Pemilu 2004.
Namun langkah itu ternyata berakibat fatal. Ratusan pendukung salah satu calon anggota legislator (caleg) DPRD Kabupaten Gresik dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengamuk, dan merusak kantor kecamatan itu, karena menganggap PPK Tambak telah bersikap terlalu dini.
Sementara itu, hingga Jumat malam, puluhan orang terlihat berkerumun di depan Kantor Kecamatan Tambak untuk mendapatkan informasi mengenai partai politik pemenang Pemilu 2009, kendati PPK setempat bersikeras tidak akan mempublikasikannya.
Pemandangan yang sama juga terlihat di depan kantor Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. PPK Sangkapura berjanji akan mengumumkan caleg pemenang Pemilu 2009, paling lambat Sabtu (11/4).
Sama halnya dengan pemilu sebelumnya, Pulau Bawean dengan penduduk lebih dari 70 ribu jiwa itu, tetap mendapatkan jatah tiga kursi di DPRD Kabupaten Gresik, pada Pemilu 2009. (T.M038)
Posting Komentar