Media Bawean, 21 Mei 2009
Pertunjukan orkes tadi malam (20/5) di desa Tanjungori membawa korban tiga orang ledakan kembang api, yaitu Abd. Hafid (16 Th.), Imron Sholihin (15 Th.) dan satu belum diketahui identitasnya.
Dokter Eka Prasetiwan dari Bapisnu Tambak ditemui Media Bawean hari ini (21/5) mengatakan, "Tadi malam sekitar jam 24.00 WIB (21/5) datang dua pasein korban ledakan kembang api saat nonton orkes di Tanjungori, yaitu Abd. Hafid usia 16 Tahun asal Gelam dengan luka bakar derajat sedang dan Imron Sholihen 15 Tahun asal Labuhan Tanjungori dengan luka bakar ringan. Sedangkan untuk yang satu lagi, saya tidak bisa memberikan keterangan sebab tidak masuk Bapisnu," kata Dokter Alumnus Unair Surabaya.
Sayadi (35 Th.) ayah Abdu. Hafid kepada Media Bawean, mengatakan, "Anak saya diasuh neneknya di Sokaoneng saat diasramakan untuk ujian akhir sekolah di MTs. Mambaul Falah, harapan saya bagaimana anak bisa ikut wisuda saat pelepasan sekolahnya," ujarnya.
Menurut perawat Bapisnu Tambak ditanyakan kondisi Imron Shalihen, dari Labuhan Tanjungori mengatakan, "Imran luka dimukanya, orangnya minta dipulangkan alasannya tidak ada yang menunggu disini (Bapisnu tambak : Red.) sebab ibunya baru selesai melahirkan 13 hari yang lalu, sedangkan ayahnya berada di Malaysia," paparnya.
Kapolsek Tambak AKP Dedy Iskandar dihubungi Media Bawean via ponselnya, mengatakan, "Sampai saat ini belum ada laporan dari korban ledakan kembang api di Tanjungori," katanya. (bst)
Dokter Eka Prasetiwan dari Bapisnu Tambak ditemui Media Bawean hari ini (21/5) mengatakan, "Tadi malam sekitar jam 24.00 WIB (21/5) datang dua pasein korban ledakan kembang api saat nonton orkes di Tanjungori, yaitu Abd. Hafid usia 16 Tahun asal Gelam dengan luka bakar derajat sedang dan Imron Sholihen 15 Tahun asal Labuhan Tanjungori dengan luka bakar ringan. Sedangkan untuk yang satu lagi, saya tidak bisa memberikan keterangan sebab tidak masuk Bapisnu," kata Dokter Alumnus Unair Surabaya.
Sayadi (35 Th.) ayah Abdu. Hafid kepada Media Bawean, mengatakan, "Anak saya diasuh neneknya di Sokaoneng saat diasramakan untuk ujian akhir sekolah di MTs. Mambaul Falah, harapan saya bagaimana anak bisa ikut wisuda saat pelepasan sekolahnya," ujarnya.
Menurut perawat Bapisnu Tambak ditanyakan kondisi Imron Shalihen, dari Labuhan Tanjungori mengatakan, "Imran luka dimukanya, orangnya minta dipulangkan alasannya tidak ada yang menunggu disini (Bapisnu tambak : Red.) sebab ibunya baru selesai melahirkan 13 hari yang lalu, sedangkan ayahnya berada di Malaysia," paparnya.
Kapolsek Tambak AKP Dedy Iskandar dihubungi Media Bawean via ponselnya, mengatakan, "Sampai saat ini belum ada laporan dari korban ledakan kembang api di Tanjungori," katanya. (bst)
Posting Komentar