Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Sarjana Bawean Berprofesi Nelayan

Sarjana Bawean Berprofesi Nelayan

Posted by Media Bawean on Jumat, 01 Mei 2009

Media Bawean, 1 Mei 2009

Oleh : Mr. Gerbang Bawean

Sarjanah adalah idaman setiap orang, khusus mahasiswa yang berkeinginan dapat gelar ataupun predikat sebagai lulusan perguruan tinggi. Bagaimana dengan sarjanah di Pulau Bawean?

Pada tahun 1980 an mencari sarjanah di Pulau Bawean sangat sulit, mungkin jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Memiliki gelar sarjanah pada waktu itu, seperti memiliki gelar doktor pada masa sekarang. Sarjanah sangat diidamkan oleh semua orang, dan status sosialnya dibangga-banggakan oleh semua warga. Setiap saat warga selalu membicarakan kehebatan sarjanah pada tempo dulu.

Seiring dengan kemajuan pendidikan, ternyata perkembangan sarjanah di Pulau Bawean kian menjamur dan wabahnya sampai ke semua daerah di Pulau Bawean. Banyak orang tua di Pulau Bawean atau di Malaysia bagi yang bekerja disana menghendaki anaknya bersekolah tinggi sampai lulus wisuda dan memiliki gelar sarjanah.

Demam sarjanah di Pulau Bawean, mencetak banyak sarjanah disetiap kampung. Dengan alas kecil dan menetap di Pulau Bawean, maka sang sarjanah tidak leluasa mengabdikan ilmunya terkecuali dengan mengajar di sekolah swasta. Ketika mengabdikan diri sebagai guru di sekolah swasta dengan gaji satu jam Rp.5.000 secara otomatis kebutuhan rumah tangga menuntut mereka untuk bekerja diluaran seperti nelayan ataupun petani.

Seringakali guru terlambat datang ke sekolah, sebab masih kerja diluaran untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Apalagi disaat musim ikan, tentunya mengajar sebulan dapat Rp.100 ribu, tapi nelayan bila rejeki sehari dapat Rp.250 ribu.

Sebaliknya bagi sarjanah yang memiliki keilmuan dan pemikiran berkembang, mereka akan segan untuk menetap di Pulau Bawean. Alasan utama yang sering kita dengar, Pulau Bawean alasnya kecil, tentunya tidak menunjang dengan gelar sarjanah yang dimiliki. Mereka banyak memilih untuk menetap diluar Pulau Bawean seperti Surabaya, Malang, Jakarta, Batam dan lain-lain.

Ironisnya lagi, bagi sarjanah dari Pulau Bawean memiliki pilihan lainnya adalah memutuskan untuk bekerja ke Malaysia. Tentunya sarjanah tersebut akan kontradiktif dengan profesi baru mereka, terkecuali profesi sarjanah seperti tekhnik sipil atau lainnya akan sangat menunjang bekerja di Malaysia. Ataupun bagi sarjanah agama, disana mengabdikan diri untuk menjadi guru agama.

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean