Media Bawean, 1 Agustus 2009
Apa saja wujud pengabdian yang dilakukan?, Sudirman menjawab, "Banyak hal yang sudah saya lakukan untuk pengabdian, yaitu melalui bibit tanaman, pelestarian satwa endemi Rusa Bawean dan budidaya rumput laut," jelasnya.
"Untuk bibit tanaman setiap tahunnya, sebanyak 70ribu sampai dengan 80ribu bibit. yang beredar di Pulau Bawean. Dari tahun 2004 sampai 2008, sudah sekitar 460 bibit. yang tersalurkan. Bibit yang disumbangkan untuk masjid se Pulau Bawean sebanyak 100ribu, dan sumbangan untuk pendidikan sekitar 50ribu bibit, " ujar Sudirman.
Pembibitan pohon yang dilakukan Sudirman berupa bibit pohon jati, mauni, sengon dengan harga Rp. 2ribu, bibit nangkah Rp, 5ribu dan salak pondoh seharga Rp.10ribu.
Selain pembibitan pohon, Sudirman aktif sebagai pengelolah Kebun Salak yang didalamnya berdiri bangunan untuk penangkaran rusa Bawean.
Sedangkan usaha yang baru dirintisnya adalah budidaya rumput laut di laut Komalasa dan Bangsal Dekat Agung. "Sebenarnya saya dulu pernah usaha rumput laut di Pulau Gili timur, tapi gagal dan saya rugi sekitar 25juta, paparnya.
"Sekarang merintisnya lagi, pertama membudidayakan 4 Kwintal rumput laut, hasil menyusut menghasilkan 10 Kg. Kemudian dicoba lagi, ternyata hasilnya 4 Kwintal dan terakhir dari 4 Kwintal rumput laut yang dibudidayakan hasilnya sukses dengan mendapatkan 1 ton rumput laut. Sebenarnya kegagalan merupakan awal untuk mencari solusi, hasil budidaya rumput laut sekarang sudah sukses," jelasnya.
"Sebenarnya orang pinggiran di Pulau Bawean selama ini hanya bertumpuh pada profesi nelayan, sehingga kehidupannya banyak dibawah standar sebab hanya mengandalkan hasil laut. Padahal potensi di Pulau Bawean sangat banyak yang bisa dikelolah, seperti budidaya rumput laut," terang Sudirman. (bst)
Posting Komentar