Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Bawean Jadi Kabupaten Di Republik Mimpi

Bawean Jadi Kabupaten Di Republik Mimpi

Posted by Media Bawean on Jumat, 25 September 2009

Media Bawean, 25 September 2009

Wacana Bawean jadi Kabupaten sepertinya masih sulit terwujudkan, sesuai hasil liputan Media Bawean hari ini (25/9) kepada beberapa tokoh di Pulau Bawean.

Drs. A. Muhajir, anggota DPRD Gresik 2009-2014 dari PKB, mengatakan, "Tidak mustahil, tapi kemungkinannya masih amat jauh. Semangat itu terlalu berlebihan dan spekulatif, sehingga seperti angin surga kedengarannya," katanya.

Ada tiga alasan menurut Drs. A. Muhajir Pulau Bawean belum waktunya jadi Kabupaten, "Satu, mentalitas elite yang masih sibuk dengan dirinya sendiri atau one man show. Kedua, Sangat terbatasnya sarana dan prasarana. Uang akan habis untuk membangun perkantoran dan sebagainya, sehingga ketika mandiri akan lebih miskin lagi. Ketiga, PAD yang signifikan masih sulit di estimasi, apalagi direalisasi," jelasnya.

"Dan masih banyak lagi problem yang bisa yang dimuat media. Saya tidak anti perubahan apalagi kemandirian, tapi saya ingin mengajak semua pihak untuk realistis agar lagi-lagi masyarakat tidak dikorbankan oleh elit. Ingat masyarakat adalah pelaku sekaligus tujuan pembangunan," papar Drs. A. Muhajir.

Sedangkan Fuad Mahsuni putra Bawean yang sekarang menjadi anggota DPRD Propinsi Jawa Timur merespon wacana Bawean jadi Kabupaten, mengatakan, "Dari SDM, SDA, mungkin tapi segi pendapatan di Bawean masih nol besar. Masih butuh waktu yang realistis untuk dimunculkan. Kita lihat setelah lapter beroperasi," ujarnya.

Putra Bawean Drs. Samwil, SH. Ketua DPC Partai Demokrat Gresik, merespon wacana tersebut mengatakan, "Mimpi aja tuuu!," katanya singkat.

Tokoh Budayawan Bawean Cuk Sugrito justru menanggapinya lebih pesimis untuk bisa jadi Kabupaten, menurutnya, "Sudahlah kita tidak usah berfikir Bawean jadi Kabupaten, wacana itu dari dulu sudah dimunculkan tapi kenyataannya sampai sekarang tetaplah wacana saja," paparnya.

"Mari berfikir jernih, darimana modal untuk jadi Kabupaten, PAD apa yang bisa dihandalkan dari Pulau Bawean. Untuk menggaji pegawainya saja tidak mungkin mencukupinya. Kalau hanya menghadalkan DAU, anak kecil bisa mewacanakan Bawean jadi Kabupaten, " tegasnya.

"Kita selama ini menyusu ke Kabupaten Gresik, ibarat bayi kita ini masih belum waktunya untuk dipisahkan (epasarak : bahasa Bawean) dengan orang tuanya. Justru kita lebih realistis untuk melakukan pemekaran desa di Pulau Bawean, seperti desa Daun yang memiliki daerah luas dan jumlah penduduk padat. Dengan dimekarkannya desa di Pulau Bawean, maka akan bisa banyak memperoleh anggaran pembangunan dari pemerintah Kabupaten Gresik," jelas Cuk Sugrito. (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean