Media Bawean, 4 September 2009
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Keinginan Aminalur Rahman berbelanja pakaian di Gresik urung terlaksana. Kemarin (3/9), pemuda 19 tahun asal Desa Gelam, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, itu dicokok polisi saat baru turun dari kapal cepat Ekpress Bahari 8B.
Kapal cepat tersebut tiba di Pelabuhan Gresik pukul 13.00 setelah mengarungi lautan sejauh 80 mil selama 3,5 jam dari Pelabuhan Bawean. Rahman ditangkap setelah aparat Polsek Tambak berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Gresik terkait dengan upaya pelarian Rahman.
Dia diburu polisi Tambak karena mencuri handphone Nokia N 70 milik Rumsi, warga Desa Sukaoneng, Kecamatan Tambak. Telepon seluler itu kemudian dijual kepada Hoizami, 42, warga Desa Sukaoneng, Kecamatan Sangkapura, seharga Rp 670 ribu.
Berdasar keterangan Hoizami, polisi berhasil mengungkap sosok Rahman. "Ketika hendak ditangkap, tersangka telanjur naik kapal ke Gresik. Saya lalu berkoordinasi dengan Reskrim Polres Gresik," ujar Kapolsek Tambak AKP Didik Wahyudi. (yad/ib)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Keinginan Aminalur Rahman berbelanja pakaian di Gresik urung terlaksana. Kemarin (3/9), pemuda 19 tahun asal Desa Gelam, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, itu dicokok polisi saat baru turun dari kapal cepat Ekpress Bahari 8B.
Kapal cepat tersebut tiba di Pelabuhan Gresik pukul 13.00 setelah mengarungi lautan sejauh 80 mil selama 3,5 jam dari Pelabuhan Bawean. Rahman ditangkap setelah aparat Polsek Tambak berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Gresik terkait dengan upaya pelarian Rahman.
Dia diburu polisi Tambak karena mencuri handphone Nokia N 70 milik Rumsi, warga Desa Sukaoneng, Kecamatan Tambak. Telepon seluler itu kemudian dijual kepada Hoizami, 42, warga Desa Sukaoneng, Kecamatan Sangkapura, seharga Rp 670 ribu.
Berdasar keterangan Hoizami, polisi berhasil mengungkap sosok Rahman. "Ketika hendak ditangkap, tersangka telanjur naik kapal ke Gresik. Saya lalu berkoordinasi dengan Reskrim Polres Gresik," ujar Kapolsek Tambak AKP Didik Wahyudi. (yad/ib)
Posting Komentar