Media Bawean, 1 September 2009
Sumber : KOMPAS
GRESIK, KOMPAS.com- Lima anak buah kapal perahu layar motor (PLM) Putra Pelita yang semula dikhawatirkan hilang, Selasa (1/9) ini berhasil mengontak keluarganya. Itu berarti mereka selamat, meski sempat dilaporkan hilang sejak Senin kemarin.
Kelima awak itu adalah Bari (kapten), Usman (kepala kamar mesin), Sulaiman (oliman), Sulaini dan Samsut (keduanya juru mudi). Mereka semua warga Sangkapura di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Akhwan (44), seorang paman Sulaiman, Selasa (1/9), menuturkan, keponakannya itu sudah mengontak dirinya dan mengabarkan bahwa PLM Putra Pelita yang berangkat dari Pelabuhan Sedayulawas, Lamongan tidak tenggelam. Hanya as kapal rusak dan patah saat di tengah laut, sehingg a mereka tidak bisa pulang sesuai jadwal.
"Para ABK menunggu tumpangan dulu. Saat ada kapal melintas mereka ikut menuju Pelabuhan Sedayulawas di Brondong, Lamongan, untuk memperbaiki as perahu yang patah. Setelah dianggap aman, mereka kembali melanjutkan perjalanan dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Sangkapura Selasa siang ini.
Kepala Kepolisian Sektor Sangkapura Ajun Komisaris Zamzani menyatakan, ABK PLM Putra Pelita sudah menghubungi keluarga. Mereka tidak bisa pulang tepat waktu karena kapal rusak. Sejak Minggu (30/8) pukul 04.00 keluarga sudah kehilangan kontak. Semula PLM P utra Pelita diduga diempas ombak besar. "Kami sebelumnya berupaya mencari dan meminta bantuan Syahbandar lewat radio komunikasi," ujarnya.
Perahu Layar Motor Putra Pelita, asal Sangkapura, Bawean dan lima ABK-nya yang berlayar dari Pelabuhan Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan sejak Sabtu (29/8) pukul 24.00. Salah seorang kerabat ABK, Subaidi (38) warga Dusun Pacin an, Desa Sawah Mulya, Kecamatan Sangkapura menuturkan seharusnya mereka sudah tiba di Pelabuhan Sangkapura Minggu (30/8) pukul 08.00 atau paling lambat pukul 11.00.
PLM Putra Pelita mengangkut 110 drum bahan bakar minyak, 20 tabung elpiji, 40 dus air mineral dan kebutuhan pokok lainnya. Oleh karena sampai Senin pukul 13.00 para ABK belum tiba di Sangkapura, maka keluarga pun cemas dan melapor ke Polsek Sangkapura.
ACI
Sumber : KOMPAS
GRESIK, KOMPAS.com- Lima anak buah kapal perahu layar motor (PLM) Putra Pelita yang semula dikhawatirkan hilang, Selasa (1/9) ini berhasil mengontak keluarganya. Itu berarti mereka selamat, meski sempat dilaporkan hilang sejak Senin kemarin.
Kelima awak itu adalah Bari (kapten), Usman (kepala kamar mesin), Sulaiman (oliman), Sulaini dan Samsut (keduanya juru mudi). Mereka semua warga Sangkapura di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Akhwan (44), seorang paman Sulaiman, Selasa (1/9), menuturkan, keponakannya itu sudah mengontak dirinya dan mengabarkan bahwa PLM Putra Pelita yang berangkat dari Pelabuhan Sedayulawas, Lamongan tidak tenggelam. Hanya as kapal rusak dan patah saat di tengah laut, sehingg a mereka tidak bisa pulang sesuai jadwal.
"Para ABK menunggu tumpangan dulu. Saat ada kapal melintas mereka ikut menuju Pelabuhan Sedayulawas di Brondong, Lamongan, untuk memperbaiki as perahu yang patah. Setelah dianggap aman, mereka kembali melanjutkan perjalanan dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Sangkapura Selasa siang ini.
Kepala Kepolisian Sektor Sangkapura Ajun Komisaris Zamzani menyatakan, ABK PLM Putra Pelita sudah menghubungi keluarga. Mereka tidak bisa pulang tepat waktu karena kapal rusak. Sejak Minggu (30/8) pukul 04.00 keluarga sudah kehilangan kontak. Semula PLM P utra Pelita diduga diempas ombak besar. "Kami sebelumnya berupaya mencari dan meminta bantuan Syahbandar lewat radio komunikasi," ujarnya.
Perahu Layar Motor Putra Pelita, asal Sangkapura, Bawean dan lima ABK-nya yang berlayar dari Pelabuhan Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan sejak Sabtu (29/8) pukul 24.00. Salah seorang kerabat ABK, Subaidi (38) warga Dusun Pacin an, Desa Sawah Mulya, Kecamatan Sangkapura menuturkan seharusnya mereka sudah tiba di Pelabuhan Sangkapura Minggu (30/8) pukul 08.00 atau paling lambat pukul 11.00.
PLM Putra Pelita mengangkut 110 drum bahan bakar minyak, 20 tabung elpiji, 40 dus air mineral dan kebutuhan pokok lainnya. Oleh karena sampai Senin pukul 13.00 para ABK belum tiba di Sangkapura, maka keluarga pun cemas dan melapor ke Polsek Sangkapura.
ACI
Posting Komentar