Media Bawean, 11 Januari 2010
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Insiden pelayaran dari Gresik ke Bawean kembali terjadi. Kali ini insiden menimpa kapal Express Bahari. Kapal motor itu dihantam ombak setinggi 4 meter dan terdampar di Kepulauan Selayar pada Sabtu petang (9/1).
Akibatnya, kapal yang mengangkut 192 penumpang dan dua anak buah kapal (ABK) tersebut batal masuk ke Pelabuhan Sangkapura, Bawean. Untung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Menurut informasi yang dihimpun Jawa Pos, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Gresik Sabtu pukul 09.00. Saat itu cuaca cukup baik. Ombak juga normal.
Namun, setelah dua jam perjalanan, cuaca berubah drastis. Ombak juga meninggi. Diperkirakan, tinggi ombak mencapai 4 meter. Akibatnya, lambung depan kapal retak saat dihantam ombak besar tersebut pada pukul 11.30. Kapal pun mulai kemasukan air.
Karena kondisi tak memungkinkan, nakhoda kapal memutuskan untuk mengalihkan rute pelayaran ke Kepulauan Selayar. Tepatnya di pantai Pulau Asem, Desa Sungai Rujing, Kecamatan Sangkapura, Bawean. "Alhamdulillah, semua penumpang selamat," kata Herni, salah seorang penumpang, saat dihubungi Jawa Pos kemarin (10/1).
Kasatpolair Gresik Iptu Bintara saat dikonfirmasi mengatakan, begitu kapal mendarat di Kepulauan Selayar, seluruh penumpang dievakuasi dengan puluhan perahu nelayan di Pantai Bawean. "Evakuasi sudah tuntas," ujarnya. Namun, kapal yang terdampar di Kepulauan Selayar belum tertangani.
Menurut Sukardi Halim, direktur PT Sakti Inti Makmur (SIM), pemilik kapal Express Bahari 8B yang terdampar di Pulau Selayar, perbaikan kapal tersebut membutuhkan waktu sekitar dua minggu. "Kami akan berusaha secepatnya," kata Sukardi didampingi agen kapal cepat Subkhi dan anggota DPRD Gresik dari Partai Demokrat Akhwan kemarin (10/1).
Dia mengatakan akan mengerahkan enam teknisi terbaiknya untuk memperbaiki kapal cepat tersebut. Perbaikan akan dilakukan di lokasi kapal tersebut kandas. "Jadi, tidak perlu ditarik ke Pelabuhan Gresik," tuturnya.
Ditanya kerugian yang dialami, Sukardi menyatakan belum bisa menghitung. "Bagi kami, keselamatan penumpang lebih utama," ungkapnya.
Kapal Cepat Express Bahari 8B itu rakitan 2006 dan dioperasikan untuk penyeberangan Gresik-Bawean tahun itu juga. Kapal tersebut berkapasitas 343 tempat duduk dan bisa melayari jalur Gresik-Bawean dalam tiga jam. Sukardi menyatakan menginvestasikan Rp 14 miliar untuk kapal tersebut. "Belum BEP," ujarnya.
Dengan kandasnya Express Bahari 8B, kini penyeberangan Gresik-Bawean hanya dilayani KLM Dharma Kartika yang menyeberangi Gresik-Bawean dalam 7-8 jam, 3-4 jam lebih lama daripada waktu tempuh Express Bahari. (ris/soe)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Insiden pelayaran dari Gresik ke Bawean kembali terjadi. Kali ini insiden menimpa kapal Express Bahari. Kapal motor itu dihantam ombak setinggi 4 meter dan terdampar di Kepulauan Selayar pada Sabtu petang (9/1).
Akibatnya, kapal yang mengangkut 192 penumpang dan dua anak buah kapal (ABK) tersebut batal masuk ke Pelabuhan Sangkapura, Bawean. Untung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Menurut informasi yang dihimpun Jawa Pos, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Gresik Sabtu pukul 09.00. Saat itu cuaca cukup baik. Ombak juga normal.
Namun, setelah dua jam perjalanan, cuaca berubah drastis. Ombak juga meninggi. Diperkirakan, tinggi ombak mencapai 4 meter. Akibatnya, lambung depan kapal retak saat dihantam ombak besar tersebut pada pukul 11.30. Kapal pun mulai kemasukan air.
Karena kondisi tak memungkinkan, nakhoda kapal memutuskan untuk mengalihkan rute pelayaran ke Kepulauan Selayar. Tepatnya di pantai Pulau Asem, Desa Sungai Rujing, Kecamatan Sangkapura, Bawean. "Alhamdulillah, semua penumpang selamat," kata Herni, salah seorang penumpang, saat dihubungi Jawa Pos kemarin (10/1).
Kasatpolair Gresik Iptu Bintara saat dikonfirmasi mengatakan, begitu kapal mendarat di Kepulauan Selayar, seluruh penumpang dievakuasi dengan puluhan perahu nelayan di Pantai Bawean. "Evakuasi sudah tuntas," ujarnya. Namun, kapal yang terdampar di Kepulauan Selayar belum tertangani.
Menurut Sukardi Halim, direktur PT Sakti Inti Makmur (SIM), pemilik kapal Express Bahari 8B yang terdampar di Pulau Selayar, perbaikan kapal tersebut membutuhkan waktu sekitar dua minggu. "Kami akan berusaha secepatnya," kata Sukardi didampingi agen kapal cepat Subkhi dan anggota DPRD Gresik dari Partai Demokrat Akhwan kemarin (10/1).
Dia mengatakan akan mengerahkan enam teknisi terbaiknya untuk memperbaiki kapal cepat tersebut. Perbaikan akan dilakukan di lokasi kapal tersebut kandas. "Jadi, tidak perlu ditarik ke Pelabuhan Gresik," tuturnya.
Ditanya kerugian yang dialami, Sukardi menyatakan belum bisa menghitung. "Bagi kami, keselamatan penumpang lebih utama," ungkapnya.
Kapal Cepat Express Bahari 8B itu rakitan 2006 dan dioperasikan untuk penyeberangan Gresik-Bawean tahun itu juga. Kapal tersebut berkapasitas 343 tempat duduk dan bisa melayari jalur Gresik-Bawean dalam tiga jam. Sukardi menyatakan menginvestasikan Rp 14 miliar untuk kapal tersebut. "Belum BEP," ujarnya.
Dengan kandasnya Express Bahari 8B, kini penyeberangan Gresik-Bawean hanya dilayani KLM Dharma Kartika yang menyeberangi Gresik-Bawean dalam 7-8 jam, 3-4 jam lebih lama daripada waktu tempuh Express Bahari. (ris/soe)
Posting Komentar