Media Bawean, 22 Februari 2010

Ada Tesis begini yang perlu saya sampaikan sehubungan dengan grand strategi membangun Pulau Bawean: Pengembangan Pulau Bawean sebagai kawasan wisata religius. Ini tentu sudah menjadi wacana yang telah menyebar di opini masyarakat Pulau Bawean. Lantas bagaimana penerapannya ke depan? Perlu langkah- langkah dan program yang matang.
Pulau ini tidak diragukan lagi menyimpan potensi-potensi sumber daya alam yang bisa dikembangkan guna pemberdayaan masyarakat di Pulau yang dikenal dengan Pulau Putri itu.
Pengembangan sebagai kawasan wisata religius merupakan alternatif yang memungkinkan untuk pemberdayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusianya(SDM). Ini pula sesuai dengan potensi yang ada di sana, sesuai dengan potensi alam dan keunikan ragam budayanya.
Perlu juga disiapkan sarana dan prasarana sebagai penunjang serta persiapan dari dalam unsur SDM-nya. Semua elemen masyarakat juga harus mendukung dan berpartisipasi aktif, mulai dari tingkat camat, kepala desa, RT, RW, kepala instansi dan tokoh-tokoh masyarakat seperti ulama, sesepuh adat, ormas-ormas pemuda, LSM, hingga ibu-ibu dharma wanita, muslimat dan di lingkungan civitas pendidikan.
Untuk itu pula bidang pariwisata kiranya dianggap penting untuk dimasukkan dalam kurikulum di sekolah.
Agenda-agenda penting yang banyak melibatkan unsur pemberdayaan, human interest, culture, dan terobosan-terobasan yang lain seperti ini, selain harus ditemukan solusi terbaiknya, yang tidak kalah penting adalah adanya niat baik dari Pemerintah Kabupaten Gresik sendiri untuk memback up dari segi anggaran dana untuk menopang sarana dan prasarana tersebut. Terutama menyangkut jalan, listrik dan transportasi (kapal, red). Masalah Anggaran ini Pemkab juga telah mengusahakan untuk memperjuangkan ke tingkat Provinsi hingga Pemerintah Pusat. Ini juga yang saat ini telah dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi untuk Bawean.
Hasilnya, masyarakat bisa menilai sendiri. Masalah-masalah berat seperti Listrik telah ada MoU dengan PLN untuk normalisasi penerangan listrik di Bawean termasuk kesepakatan yang akan beroperasi selama 24 jam dan pemasangan baru bagi warga yang belum menikmati listrik, jalan lingkar telah dianggarkan sebesar 10 M dari APBD 2010 dan kapal. Sepertinya juga tinggal menunggu hasilnya.
Posting Komentar