Media Bawean, 29 Maret 2010
Muktamar Ke-32 NU di Asrama Haji Sudiang, Makassar telah berhasil memilih KH. Sahal Mahfud sebagai Rois A'am PBNU dan KH. Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU. Bagaimana harapan Tokoh NU Pulau Bawean kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015, berikut hasil liputan Media Bawean :
Respon saya, NU kedepan lebih baik, maju dan manfaat bagi umat nahdliyin dan kaum muslimin, lebih-lebih untuk bangsa dan negara kita. Yang jelas iniliah Rais A'am PBNU dan Ketua Umum PBNU yang dikehendaki oleh warga NU dan Pemerintah.***
Tradisi demokrasi di NU berjalan lebih awal mendahului pemerintahan, apalagi ormas yang lain. Kyai Sahal dan Kang Said lebih memberikan harapan untuk lebih terhormat daripada yang terdahulu.***
Keduanya resistensinya lebih kecil, sehingga lebih mudah diterima dan dianggap akan lebih menenangkan bagi warga NU, Ulama dan ilmuan. Keduanya akan lebih mampu membentengi NU dari godaan-godaan politik praktis dari dalam maupun luar.
Saya berharap dengan terpilihnya keduanya akan mampu mengembalikan NU pada jati dirinya, berorientasi kepada masyarakat bawah untuk membina keagamaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.***
Saya berharap NU lebih konsentrasi pada masalah agama dan organisasi. Utamanya pengkaderan NU.***
Kepada KH. Sahal Mahfud dan K.H. Said Aqil Siradj saya ucapkan selamat. Hendaknya beliau benar-benar belajar dari kepemimpinan KH. Hasyim muzadi, diakui atau tidak telah menyeret NU ke politik praktis. NU disejumlah tingkatan dibawa-bawa untuk memenangkan partai dan calon tertentu baik dalam Pemilu maupun Pilkda.
Tidak perlu ditafsirkan macam-macam dan bersilat lidah bahwa khittah artinya kembali kepada garis perjuangan sebagaimana pada saat dilahirkan dulu. PBNU harus berani mengambil tidankan tegas kepada Pengurus NU yang gaya kepemimpinannya berdasarkan transaksional. NU harus lebih serius menggalang Ukhwah Islamiyah, bukan hanya Ukhwah Nahdliyah.***
NU berhasil mengembalikan tradisi dimana Rais A'am PBNU adalah jabatan yang tidak bisa diperebutkan, hanya bisa kalau yang bersangkutan meninggal dunia. Demikian juga tradisi bahwa Rais A'am adalah figur yang Allamah, wara', zuhud dan betul-betul ber tafaqquh fiddin.
Dengan terpilihnya KH. Said Aqil Siradj, NU benar-benar bisa kembali kehabitatnya yang asal yaitu pesantren dan pemberdayaan ummat.***
Harapan saya terhadap kedua tokoh tersebut 5 tahun kedepan semoga mampu membawa NU ke karakter NU berbasis pesantren dimana pesantren ada agama, ilmu, akhlaq, budaya dan pusat peradaban. NU dalam politik hanya menganut politik keagamaan bukan partai atau golongan.
KH. Sahal Mahfud adalah ulama yang akademisi, dan KH. Said Aqil Siradj adalah ilmuan yang Kyai. Insya Allah akan membawa NU pada tradisi pesantrean, dimana NU beraktualitas.***
KH. Sahal Mahfud dan KH. Said Aqil Siradj adalah pasangan yang serasi. Rais Aam alim dan arif, sedangkan KH. Said Aqil Siradj alim dan progresif. NU mengurangi syahwat politik praktisnya dan disalurkan ke dunia pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Gagasan islam moderat harus mendunia untuk menghapus terorisme.***
Terpilihnya beliau berdua akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi warga NU dan bangsa Indonesia. Karena terpilihnya mutlak kehendak nahdliyin yang sejajar dengan kehendak pemerintah. Dibidang pendidikan sangat maskot perjuangan NU.
Telah terjadi MOU dengan Depag dan Diknas selaku pemerintah dalam membentuk tata pola pendidikan ala NU dan modern yaitu Pesantren atau klasikal. NU dipercaya sebagai pembentuk ilmuan yang moderat berwawasan kebangsaan dan akhlaqul karimah. Dunia telah mulai percaya melalui NU tercipta ulama rahmatal lil alamin.
Alhamdulillah KH. Sahal Mahfud adalah seorang alim dan sangat paham betul akan dibawa kemana NU kedepan, disamping itu beliau Ketua MUI Pusat. Sedangkan KH. Said Aqil Siradj Insya Allah akan lebih menghindarkan NU dari syahwat politik akan membawa NU kehabitat aslinya.***
Posting Komentar