Media Bawean, 23 April 2010
Sumber : Jawa Pos
BANYAK yang sudah mahfum bahwa Pulau Bawean adalah bagian dari wilayah Kabupaten Gresik. Namun, karena jarak dan letak geografisnya yang terpisah dari ''Gresik Daratan'', membuat pulau yang dijuluki ''Pulau Putri'' itu sedikit terabaikan.
Bayangkan, Bawean dipisahkan dengan laut selebar 150 kilometer. Jarak itu sama dengan sekitar tiga kali jarak antara ujung utara dan ujung selatan ''Gresik Daratan''.
Dengan kondisi seperti itu, transportasi ke Pulau Bawean sangat terbatas. Untuk menuju ke sana hanya ada kapal cepat yang bisa menempuhnya selama sekitar tiga jam perjalanan. Itu pun tidak setiap hari ada kapal yang berangkat ke sana.
Memang pernah direncanakan untuk membangun lapangan terbang perintis di Pulau Bawean. Namun terkendala pembebasan lahan yang ujungnya malah menjadi kasus.
Julukan sebagai Pulau Putri berkembang, karena sebagian besar warga yang tinggal di pulau tersebut memang perempuan. Para lelaki memilih merantau ke Jawa, Malaysia, bahkan Arab Saudi.
Dengan kondisi tersebut, bisa dimaklumi jika perkembangan pulau yang terbagi dalam dua wilayah kecamatan itu - Sangkapura dan Tambak - tertinggal dibandin wilayah lain di Gresik. Masalahnya, apakah akan dibiarkan seperti itu? (ris/ruk)
Sumber : Jawa Pos
BANYAK yang sudah mahfum bahwa Pulau Bawean adalah bagian dari wilayah Kabupaten Gresik. Namun, karena jarak dan letak geografisnya yang terpisah dari ''Gresik Daratan'', membuat pulau yang dijuluki ''Pulau Putri'' itu sedikit terabaikan.
Bayangkan, Bawean dipisahkan dengan laut selebar 150 kilometer. Jarak itu sama dengan sekitar tiga kali jarak antara ujung utara dan ujung selatan ''Gresik Daratan''.
Dengan kondisi seperti itu, transportasi ke Pulau Bawean sangat terbatas. Untuk menuju ke sana hanya ada kapal cepat yang bisa menempuhnya selama sekitar tiga jam perjalanan. Itu pun tidak setiap hari ada kapal yang berangkat ke sana.
Memang pernah direncanakan untuk membangun lapangan terbang perintis di Pulau Bawean. Namun terkendala pembebasan lahan yang ujungnya malah menjadi kasus.
Julukan sebagai Pulau Putri berkembang, karena sebagian besar warga yang tinggal di pulau tersebut memang perempuan. Para lelaki memilih merantau ke Jawa, Malaysia, bahkan Arab Saudi.
Dengan kondisi tersebut, bisa dimaklumi jika perkembangan pulau yang terbagi dalam dua wilayah kecamatan itu - Sangkapura dan Tambak - tertinggal dibandin wilayah lain di Gresik. Masalahnya, apakah akan dibiarkan seperti itu? (ris/ruk)
Posting Komentar