Media Bawean, 27 April 2010
Sumber : Jawa Pos
Sebagai wilayah terpencil, informasi dan hiburan adalah kebutuhan pokok bagi wari Pulau Bawean. Parahnya, tidak ada frekuensi stasiun televisi yang bisa tembus ke wilayah yang terpisahkan puluhan kilometer dari ''Gresik Daratan'' tersebut.
Solusinya adalah parabola. Maka, rumah dengan antena parabola adalah pemandangan biasa di Bawean. Tidak hanya di rumah gedong (berdinding batubata), di rumah berdinding gedek (anyaman bambu) pun dijumpai antena parabola. "Kalau tidak pakai parabola, masyarakat disini tidak bisa melihat televisi. Karena tidak ada sinyalnya,"ujar Kepala Desa Tanjungori, Kecamatan Tambah Ilham Syifa'.
Yang tidak mampu membeli antena parabola pun tidak kekurangan akal. Mereka bisa sharing dengan tetangganya yang sudah memiliki antena tersebut. Cukup dengan ''sumbangan'' Rp 4 ribu per bulan, yang tidak memiliki antena parabola pun bisa menikmati hiburan di televisi dan juga informasi yang berkembang. (yad/ruk)
Sumber : Jawa Pos
Sebagai wilayah terpencil, informasi dan hiburan adalah kebutuhan pokok bagi wari Pulau Bawean. Parahnya, tidak ada frekuensi stasiun televisi yang bisa tembus ke wilayah yang terpisahkan puluhan kilometer dari ''Gresik Daratan'' tersebut.
Solusinya adalah parabola. Maka, rumah dengan antena parabola adalah pemandangan biasa di Bawean. Tidak hanya di rumah gedong (berdinding batubata), di rumah berdinding gedek (anyaman bambu) pun dijumpai antena parabola. "Kalau tidak pakai parabola, masyarakat disini tidak bisa melihat televisi. Karena tidak ada sinyalnya,"ujar Kepala Desa Tanjungori, Kecamatan Tambah Ilham Syifa'.
Yang tidak mampu membeli antena parabola pun tidak kekurangan akal. Mereka bisa sharing dengan tetangganya yang sudah memiliki antena tersebut. Cukup dengan ''sumbangan'' Rp 4 ribu per bulan, yang tidak memiliki antena parabola pun bisa menikmati hiburan di televisi dan juga informasi yang berkembang. (yad/ruk)
Posting Komentar