Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » ‘Bedah Rumah’ Minta Korban

‘Bedah Rumah’ Minta Korban

Posted by Media Bawean on Senin, 03 Mei 2010

Media Bawean, 3 Mei 2010

Sumber : SURYA

Dibangun Baru Dua Tahun Sudah Ambruk
Gresik - Surya - Sebuah rumah hasil Proyek Bedah Rumah untuk Keluarga Miskin (Gakin) di Desa Sungai Rujing, Sangkapura, Bawean, Kabupaten Gresik, roboh. Padahal rumah yang ditempati pasangan suami-istri (pasutri) Disah, 70, dan Misli, 65, ini baru sekitar dua tahun dibangun melalui Proyek Bedah Rumah Pemkab Gresik.

Informasi yang dihimpun Surya, Minggu (2/5), dua tahun lalu rumah tersebut dibangun melalui anggaran Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik sebesar Rp 15 juta. Konsepnya, mengubah rumah dari anyaman bambu menjadi berdinding tembok.

Untuk tahun pertama, keluarga pasangan Disah-Misli sangat senang menempati, karena semua dindingnya terbuat dari tembok kokoh. Namun, memasuki tahun kedua, tepatnya mulai akhir April lalu, dinding rumah mulai retak-retak. Puncaknya, seluruh bangunan rumah mendadak roboh, dan hanya menyisakan bangunan bagian belakang alias dapur.

Menurut Disah, yang diperkuat Misli, saat tembok rumah retak sebenarnya ia sudah mencoba menambal dengan biaya sendiri. Namun, ternyata retaknya jauh lebih banyak sehingga akhirnya tembok pun ambruk.

Beruntung, sebelum rumah roboh, pasutri itu sudah mengungsi lebih dulu ke rumah saudara, yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka. Sehingga, saat rumah tersebut roboh tidak ada korban.

“Rumah kami roboh disebabkan kondisi bangunan yang tidak kuat, sehingga tembok pecah-pecah di sekelilingnya kemudian roboh,” kata Disah.

Kepala Desa Sungai Rujing, M Zaenal, kepada wartawan membantah penyebab robohnya rumah itu disebabkan bangunan yang tidak kuat. Sebaliknya, ia menduga rumah Disah roboh lebih dikarenakan tanah pondasinya bergerak sehingga mengakibatkan tembok retak dan pecah. “Kondisi tanah bergerak yang menyebabkan rumah tersebut roboh. Kalau bangunannya sudah kuat,” tegasnya.

Secara terpisah, Kepala DPU Kabupaten Gersik, Ir Tugas Husni Syarwanto MMT, ketika dimintai konfirmasi tidak mengelak bahwa rumah tersebut memang bagian dari Proyek Bedah Rumah Gakin 2008. Namun, Tugas mengaku belum mendapat laporan resmi bahwa rumah pasutri Disah-Misli itu sekarang roboh, karena semua proyek bedah rumah dikelola oleh masing-masing kepala desa setempat.

“Seingat saya (dana untuk pembangunan) rumah tersebut dialokasikan Rp 15 juta, mulai dari pembangunan hingga pengawasan, ditangani kepala desa,” ucapnya.

Menurut Tugas, bila nanti ada laporan penyebab robohnya rumah tersebut akibat salah konstruksi, pihaknya akan melakukan perbaikan ulang. “Artinya perbaikan akan diajukan lagi bila ada laporan. Namun kami masih belum ada laporan soal itu,” ujarnya. nsan

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean