Media Bawean, 8 Mei 2010

Launching dihadiri sekitar 95 orang, diawali sambutan oleh Ketua Panitia Pelaksana, Syamsul Hadi, dilanjutkan diskusi dengan moderatori oleh Ainul Yaqin (Mahasiswa Pasca Sarjana UNDAR) dari Sidogedungbatu.
Abdul Khalid sebagai Pimred LA AOBE, menyampaikan latar belakang penulisan majalah yang mengambil tema utama PILKADA ini. Dalam pemaparannya, Khalid –sapaan akrabnya- menyampaikan LA AOBE tampil sebagai kekuatan moral untuk senantiasa mengawal isu-isu penting bagi keberlangsungan masyarakat Bawean. Dia berharap, LA AOBE dapat berperan dalam mencerdaskan dan membangun opini publik. Sebab, menurutnya, hanya dengan bermodal itulah, civil society Bawean akan semakin kuat. Jika civil society kuat, Bawean akan diperhitungkan. Ia berharap dengan hadirnya LA AOBE edisi V ini, dapat memahamkan masyarakat Bawean dalam perannya sebagai makhluk politik, sehingga masyarakat dapat mencerna visi misi Cabup-Cawabup 2010-2015 dan tak salah menentukan pilihan pada PILKADA 26 Mei mendatang.
Zulfan Hasyim sebagai Ketua DPRD Kabupaten Gresik, memaparkan, membangun Bawean lebih maju diperlukan adanya kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat. Tak hanya pemerintah, tapi masyarakat harus juga pro-aktif mendukung program-program yang telah dirancang oleh pemerintah. “Kalau dari awal rakyat sudah tak percaya pada pemerintah, bagaimana bisa terlaksana” paparnya.
Rojali –sapaan Ahmad Rozali- sebagai aktivis muda Bawean, ia menyampaikan beberapa kejanggalan yang terjadi di Bawean, diantaranya mengenai potensi alam Bawean yang sebenarnya bagus akan tetapi dalam pengelolaannya masih bisa dibilang kocar-kacir. Dia mengambil contoh kecil, beras. “Banyak padi di lumbung-lumbung di Pulau Bawean yang tak terkelola, tapi beras masih mendatangkan dari Gresik”tuturnya. Juga, di depan para wakil rakyat, dia menyuarakan beasiswa pendidikan. Sebab, menurutnya, sampai saat ini belum pernah pemerintah Gresik memberikan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa-mahasiswa Bawean di Yogyakarta.
Pembicara terakhir, Samwil,SH. mengharapkan LA AOBE dapat menjadi media yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat dengan menggunakan teknologi tinggi. ”Saya berharap LA AOBE ini bisa go international, sehingga bisa diakses oleh orang-orang Bawean yang ada di Malaysia, Singapura, Australia, Jerman, Amerika dan Negara-negara lainnya.” paparnya.
Acara semakin menghangat pada sesi tanya-jawab. Lagi-lagi mengenai 3 persoalan klasik yang hingga kini tak terselesaikan –jalan lingkar, listrik, dan transportasi laut. Beberapa kritik membangun juga dilayangkan oleh peserta demi eksistensi LA AOBE kedepan.
Acara yang diselenggarakan oleh GUNTUR-BAWEAN (Gerakan Untuk Rakyat Bawean) bekerjasama dengan PBG (Pemuda Bawean Gresik) ini diakhiri dengan acara makan bersama diiringi lagu-lagu dangdut artis lokal.
Sekedar informasi, buat anda-anda warga Bawean yang menginginkan majalah LA AOBE silahkan hubungi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Bawean Yogyakarta (IPMABAYO) dengan mengganti ongkos cetak sebesar Rp 13.000. Contact person : 085257669101. [boe]
Posting Komentar