Media Bawean, 3 Mei 2010
Media Bawean kemarin siang (2/5) menjenguk Asbani (45 th.) warga Panyelpangan desa Kepuhlegundi Kecamatan Tambak sebagai korban pembacokan yang dilakukan oleh tersangka bernama Amir (30 Th.) di Puskesmas Sangkapura.
Asbani berada dalam kamar dengan isi dua orang pasien, terlihat sedang tidur pulas diatas ranjang didalam ruangan UGD Puskesmas Sangkapura.
Media Bawean menemui isteri Asbani bernama Salamah (40 Th.) dengan didampingi dua orang anaknya menanyakan soal pembiayaan pengobatan yang ditanggung oleh suaminya. "Terus terang saya datang kesini tidak membawa uang sedikitpun, bila ditarik biaya lalu darimana saya akan membayarnya," katanya dengan nada sedih dan haru.
"Pekerjaan suamiku hanya membantu-bantu orang saja, tidak mampu bila biaya pengobatan suami ditanggungkan kepada kami sebagai orang tidak mampu dan kekurangan," jelasnya lebih lanjut.
Kades Kepuhlegundi Nurwan dihubungi via ponselnya, mengatakan, "Korban memiliki kartu Jamkesmas, tetapi belum diserahkan kepada pihak Puskesmas sebab masih mengurus KTP korban," terangnya.
"Melihat kondisi perekonomian korban, sangat layak untuk digratiskan sebab tergolong tidak mampu," papar Kades Kepuhlegundi.
Perawat Puskesmas Sangkapura ditemui Media Bawean diruangannya, menyatakan soal pembiayaan menjawab belum bisa disebutkan sebab belum dijumlah total. "Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Kepala UPTD Puskesmas Sangkapura," terangnya.
Masuk kedalam ruangan yang ditempati Asbani, beliau sudah terbangun dari tidurnya dan duduk dengan didampingi isteri tercintanya. "Alhamdulillah kondisi sudah membaik dan bisa bergerak, yang sakit bagian tangan kanan dan di radang tenggorokan," ujarnya.
Media Bawean menghubungi Kepala UPTD Puskesmas Sangkapura via ponselnya sedang tidak aktif. (bst)
Asbani berada dalam kamar dengan isi dua orang pasien, terlihat sedang tidur pulas diatas ranjang didalam ruangan UGD Puskesmas Sangkapura.
Media Bawean menemui isteri Asbani bernama Salamah (40 Th.) dengan didampingi dua orang anaknya menanyakan soal pembiayaan pengobatan yang ditanggung oleh suaminya. "Terus terang saya datang kesini tidak membawa uang sedikitpun, bila ditarik biaya lalu darimana saya akan membayarnya," katanya dengan nada sedih dan haru.
"Pekerjaan suamiku hanya membantu-bantu orang saja, tidak mampu bila biaya pengobatan suami ditanggungkan kepada kami sebagai orang tidak mampu dan kekurangan," jelasnya lebih lanjut.
Kades Kepuhlegundi Nurwan dihubungi via ponselnya, mengatakan, "Korban memiliki kartu Jamkesmas, tetapi belum diserahkan kepada pihak Puskesmas sebab masih mengurus KTP korban," terangnya.
"Melihat kondisi perekonomian korban, sangat layak untuk digratiskan sebab tergolong tidak mampu," papar Kades Kepuhlegundi.
Perawat Puskesmas Sangkapura ditemui Media Bawean diruangannya, menyatakan soal pembiayaan menjawab belum bisa disebutkan sebab belum dijumlah total. "Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Kepala UPTD Puskesmas Sangkapura," terangnya.
Masuk kedalam ruangan yang ditempati Asbani, beliau sudah terbangun dari tidurnya dan duduk dengan didampingi isteri tercintanya. "Alhamdulillah kondisi sudah membaik dan bisa bergerak, yang sakit bagian tangan kanan dan di radang tenggorokan," ujarnya.
Media Bawean menghubungi Kepala UPTD Puskesmas Sangkapura via ponselnya sedang tidak aktif. (bst)
Posting Komentar