Media Bawean, 14 September 2010
Diskusi Media Bawean, kemarin (13/9) bertempat di Gedung Pendidikan Islamiyah Tambak Pulau Bawean bersama Fuad Mahsuni (anggota DPRD Propinsi Jawa Timur), 3 anggota DPRD Kabupaten Gresik Dapil Bawean, dilanjutkan pertemuan dengan pemilik lahan lapter yang belum dibebaskan, tadi malam (13/9) di Madrasah Pajinggahan Tanjungori Tambak Pulau Bawean. Hadir sebanyak 22 orang pemilik lahan ataupun pihak keluarga yang mewakilinya.
Dalam pertemuan, warga pemilik lahan lapter yang belum terbebaskan mengatakan bangga dengan kehadiran tiga anggota wakilnya rakyat bersama-sama di Pajinggahan Tanjungori.
Rapat yang diawali penghantar oleh anggota DPRD Kabupaten Gresik, dilanjutkan dengan mendengarkan harapan warga sebagai pemilik lahan yang belum terbebaskan sampai sekarang.
Pemilik tanah lapter yang belum terbebaskan secara kompak dan bersama-sama menolak harga 1 meter Rp. 60ribu yang ditawarkan oleh pemerintah. Harga yang diminta warga untuk 1 meter Rp. 100ribu.
Menurut warga mengatakan, "Harga yang diberikan oleh pemerintah terlalu murah Rp. 60ribu, saya tetap bertahan Rp. 100ribu, tidak bisa ditawar-tawar lagi,"katanya.
"Itupun harga Rp.100ribu adalah harga tanahnya, belum termasuk harga tanaman didalamnya,"jelas warga.
"Bila pemerintah keberatan dengan harga 1 meter Rp. 100ribu, bisa dengan cara tukar guling (tukar tanah) dengan milik pemerintah, tetapi tanah sebagai pengganti yang diberikan letaknya strategis di depan," terangnya.
Tiga anggota DPRD Kabupeten Gresik, berjanji akan menyampaikan pendapat dan keinginan warga kepada pihak terkait di Gresik. (bst)
Posting Komentar