Lomba Syarhil Qur'an MTQ
Kec. Tambak Masuk 3 Besar

Lomba Syarhil Qur'an MTQ XXIV Kabupaten Gresik, digelar kamis (30/9) dengan peserta sebanyak 12 utusan dari kafilah perwakilan kecamatan. Kecamatan Tambak dipastikan tampil dalam tiga besar, yang rencananya akan ditampil hari ini (jum'at, 1/10) di Gedung Putri Mijil Pendopo Kabupaten Gresik. Utusan Kecamatan Tambak menampilkan Rif'ah asal Pondok Pesantren Husnul Islam Sokaoneng sebagai penceramah, Mis'awi asal Pondok Pesantren Darul Iman Tambak sebagai tilawah, dan Nona Mozayyanah asal desa Tambak sebagai sari tilawah.

Dakwah yang dibawakan oleh utusan lomba syarhil Qur'an kecamatan Tambak mengambil thema "Bahaya Korupsi Bagi Bangsa dan Negara". 

Rif'ah menerangkan bahaya korupsi dengan jelas, menurutnya dalam hukum Islam koruptor atau pencuri uang negara adalah dipotong tangannya. "Selama ini, korupsi dianggap dosa kecil yang mudah diampuni, padahal dampaknya sangat merugikan kehidupan negara yang mengakibatkan banyak rakyat kelaparan dan jumlah pengangguran semakin banyak," katanya.

"Korupsi dan konteks agama sama dengan fasik, perilakunya merusak tatanan kehidupan yang dikategorikan pelaku jinayah kubro atau kejahatan besar. Pelaku koruptor seyogyanya dibunuh, disalib, dipotong tangannya, atau diusir dari negara berdaulat,"ujarnya

Menurut Rif'ah, "Jika koruptor meninggal dunia, jasadnya tidak perlu disholati sebelum harta hasil korupsinya dijamin oleh ahli waris untuk dikembalikan kepada negara,"jelas Rif'ah.

Sedangkan utusan Lomba Syarhil Qur'an Kecamatan Sangkapura tidak masuk dalam tiga besar, diwakili oleh Aba Abror asal Tajungkima desa Komalasa sebagai penceramah, Samila asal Sungai Teros desa Balikterus sebagai tilawah, dan Moh. Arif Rahman Hakim asal Buling desa Lebak sebagai sari tilawah. Thema "Mengantisipasi pornografi, pronografi, HIV/AIDS.

Perlu diketahui, Lomba Syarhil Qur'an setiap peserta terdiri dari tiga orang (Satu paket tiga orang), dari tiga orang itu satu orang tampil sebagai penceramah, kemudian satu orang tampil sebagai tilawah, dan satu orang lagi tampil sebagai saritilawah. Syarhil artinya persarahan yakni dalam arti penjelasan Al Qur'an. Biasanya permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan yang aktual yang dipadukan dengan ayat-ayat suci Al Qur'an.(bst)