Media Bawean, 9 Januari 2011
"Bisnis di Pulau Bawean setelah kita sukses, hampir dipastikan akan ditiru oleh yang lain," begitulah petikan wawancara Media Bawean bersama Ridwan SE. sebagai pengusaha ayam potong di Pulau Bawean, minggu (9/1/2011).
M. Ridwan menekuni bisnis ayam potong sudah berjalan sekitar 10 tahun yang lalu, sudah memiliki 28 orang sebagai binaan di Pulau Bawean. Ayam dan pakan disuplai oleh Ridwan, sedangkan penjualan diserahkan sepenuhnya kepada peternak dimasing-masing daerah.
Ridwan sendiri mengaku memiliki tiga tempat pemeliharaan ayam dengan tujuh kandang, satu kandang berisi 400 ekor sampai 500 ekor ayam.
"Prospek ternak ayam potong di Pulau Bawean sangat bagus sehubungan kebutuhan sangat tinggi, tetapi berternak bukan sekedar memelihara ayam harus bisa membaca pasar dan kebutuhannya,"katanya.
"Modal yang dibutuhkan, untuk memelihara satu kandang sebesar Rp.10juta, hasilnya terkadang menguntungkan bila berternaknya mengikuti petunjuk yang baik, sebaliknya bisa merugikan sebab berternak ayam sama dengan memelihara barang bernyawa,"ujarnya.
Apakah masih menerima binaan? "Menambah binaan dilihat letak dan jarak, serta pasarnya sehingga persaingannya tetap sehat,"jawabnya.
"Peluang besar bagi warga Bawean yang ingin berternak ayam petelur, bila ayam potong sudah banyak memeliharanya di Pulau Bawean. Silahkan siapapun di Bawean yang ingin merintis usaha ayam petelur. Saya siap membantunya mulai dari tata cara berternak sampai bertelur, sebab kedepan pengembangannya berternak ayam petelur,"jelasnya.
Selain kedepan merintis usaha ayam petelur, Ridwan merencanakan akan berternak telur puyu termasuk ayam arab.
Soal kandang ayam, Ridwan menjelaskan, "Membuat kandang ayam tidak sembarang tempat, harus melihat jarak dengan pemukiman penduduk setempat agar tetap kondusif, itupun setiap saat kotoran selalu dibersihkan dan sekelilingnya diberi sekam padi,"tuturnya. (bst)
Posting Komentar