Media Bawean, 7 Januari 2011
Tradisi nenek moyang yang turun temurun sampai sekarang, ternyata masih tetap eksis dan dipertahankan adalah acara Rasol di desa Bululanjang, Sangkapura, Pulau Bawean. Yaitu rangkaian acara setelah selesai mengerjakan sawah.
Rangkaian acara Rasol, menurut Umar sebagai Kades Bululanjang, ditemui Media Bawean, (Jum'at, 7/1/2011), yaitu acara selamatan tasyakuran atas selesainya menggarap sawah, serta berdoa agar tanaman tidak rusak yang bertempat di masjid.
Kenapa dinamakan Rasol? "Acara yang dilaksanakan identik acara maulid Nabi Muhammad SAW. yaitu membaca barzanji secara lengkap yang didalamnya padat membaca puji-pujian kepada Rasulullah,"katanya.
"Semua dusun di Bululanjang diwajibkan untuk melaksanak Rasol untuk mempertahankan tradisi atau budaya turun temurun dari nenek moyang,"paparnya.
Rangkaian acara Rasol, menurut Umar adalah memandikan sapi ke laut untuk membersihkannya, termasuk pemiliknya juga ikut mandi untuk kesehatan setelah melaksanakan pekerjaan menggarap sawah.
Siang hari ini (setelah Jum'atan, 7/1/2011) banyak warga di Bululoar Selatan berkumpul di lapangan dengan masing-masing membawa sapi, kemudian bersama-sama berangkat menuju pantai di Rujing Sungaiteluk.
Sampai dipinggir pantai, pemilik sapi langsung menarik sapi ke laut dan langsung memandikannya. Uniknya sebagian sapi ditunggangi oleh pemiliknya berjalan di laut sampai ketengah.
Khumairi (60 Th.) warga Bululanjang mengatakan, "Tidak mungkin nenek moyang kita mewarisi tradisi bila tidak ada manfaatnya. Memandikan sapi ke laut sangatlah banyak kegunaannya, selain menyehatkan sapi, termasuk pemiliknya setelah mandi air laut akan sehat," jelasnya.
"Tetapi khusus sapi saja yang dimandikan ke laut, kalau menggarap sawah memakai mesin tidak mungkin dimandikan air laut,"terangnya. (bst)
Posting Komentar