Media Bawean, 6 April 2011
Turnamen Bola Voli merupakan cabang olahraga ngetren di Pulau Bawean, seringkali pemain bola voli wanita memakai pakaian minim, yaitu celana pendek. Berdampak negatif kepada penonton, kerap terjadi bodi montok pemain menjadi pernilain khusus dalam pertandingan yang berlangsung.
PC. Lakpesdam NU mengeluarkan surat Nomor 32/C/IV/2011, perihal permohonan, kepada Ketua KONI Kecamatan Sangkapura. Tertuang dalam isi surat yang ditandatangani oleh Ali Asyhar sebagai Ketua PC. Lakpesdam NU Bawean dan Rahman sebagai Sekretaris, sebagai berikut : Ada satu hal yang menurut kami perlu dipertimbangkan ulang yakni seragam putri dalam beberapa turnamen bola voli diluar kepatutam sebagai muslimah. Dari itu kami mohon kepada Pengurus KONI untuk bersama-sama menyesuaikan seragam putri tersebut sesuai dengan tuntutan agama Islam. Insya Allah kerja keras yang kita laksanakan mendapat ridha Allah SWT.
Sholeh sebagai Ketua KONI Kecamatan Sangkapura ditemui oleh Alim Asyhar sebagai Ketua PC. Lakpesdam NU, (senin, 4/4/2011) menyatakan terima kasih atas perhatian dan masukannya kepada KONI Sangkapura.
Menurutnya, nantinya atlet wanita bola voli diwajibkan memakai pakaian pop sampai dilutut bagian kaki.
Konsekuwensi bagi atlet yang tidak mematuhinya, KONI memberikan sangsi berupa mencabut izin turnamen bila tidak diperhatikan. "Kerjasama KONI dengan Muspika dalam mengawal persoalan ini sebagai aturan dalam setiap pertandingan,"kata Sholeh.
Ali Asyhar mengucapkan terima kasih atas diresponnya usulan yang disampaikan secara tertulis. "Ini merupakan bukti keperdulian KONI Sangkapura dalam mengubah kondisi kurang layak diperlihatkan menjadi lebih baik,"paparnya. (bst)
Posting Komentar