Media Bawean, 17 Mei 2011
Keluarga kemas, yaitu kemas Adil dan kemas Syamsuddin sebagai pemilik tanaman dan pengolahan tanaman di tanah milik negara lokasi lapangan terbang Pulau Bawean, ketika menghadiri pertemuan tim P2T bersama warga pemilik lahan (senin, 16/5/2011) menyampaikan atas kepemilikan tanaman sejak tahun 1933 sampai sekarang akan dibangun lapangan terbang.
Menurut Kemas Syamsuddin, mengatakan bahwa dirinya sebagai ahli waris adalah pemegang khalifah, yang mana sampai sekarang belum mendapat ganti rugi maupun pengolahan tanah.
"Sejak tahun 1933 sudah ditanami pohon kelapa sampai proses pembangunan lapangan terbang,"katanya Kemas Syamsuddin.
Menguatkan pernyataan Kemas Syamsuddin, hadir Sukri sebagai penggarap lahan atas tanaman yang dimiliki oleh keluarga Kemas, menyatakan betul bahwa seluruh tanaman adalah milik keluarga kemas dengan ahli waris Kemas Syamsuddin.
Merespon pernyataan Kemas Syamsuddin, sekretaris 2 tim P2T Tursilowanto Haryogi menyatakan sudah menerima surat dari keluarga Kemas tetapi sampai sekarang belum membalasnya sebab sudah dibalas oleh Camat.
"Siapa menanam itulah yang panen, ini menyangkut hukum adat,"paparnya.
"Sesuai surat yang dikirim oleh keluarga kemas permintaan ada dua, yaitu ganti rugi tanaman dan kompensasi penggarapan lahan. Akan disampaikan kepada Bapak Bupati dan mohon diberi waktu sebab tidak masuk anggaran yang ada sekarang,"ujarnya. (bst)
Posting Komentar