Media Bawean, 17 Mei 2011
Pertemuan pemilik lahan lapangan terbang (lapter) Pulau Bawean bersama Panitia Pembebasan Tanah (P2T) di Gedung MINU Pejinggahan, Tanjungori, Tambak, Gresik, hari senin (16/5/2011) berlangsung lancar untuk tahapan pencairan dana pembebasan tanah seluas 3,2 hektar.
Kedatangan tim P2T sebanyak 12 orang di Pulau Bawean, dipimpin sekretaris 2 tim P2T Tursilowanto Haryogi. yang juga sebagai Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Pemerintahan Pemkab Gresik, beranggotakan Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Pertanian, dan Dinas PU Gresik.
Tursilowanto Haryogi dalam sambutannya, menyampaikan tujuan tim P2T untuk melakukan penyempurnaan data yang berupa bukti kepemilikan atas lahan, pendataan tanaman, dan selesai ganti rugi akan dicairkan melalui rekening bank.
Menurut Tursilowanto Haryogi, tugas ke Bawean untuk penyelesaian pembebasan lahan sesuai perintah Bupati Gresik, dirinya tidak akan pulang ke daratan Gresik sebelum semuanya tuntas atau selesai.
Berkali-kali Tursilowanto Haryogi menyampaikan kepada pemilik lahan bahwa dalam proses pencairan dilakukan melalui rekening bank, dan tidak ada pemotongan seperesenpun atas haknya warga sebagai pemilik lahan.
"Bila ada sesuatu yang kurang berkenan ataupun menemukan bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh petugas, seperti pemotongan dana silahkan menghubungi via telepon,"katanya dengan memberitahukan nomor handphone pribadi Tursilowanto Haryogi.
"Setelah pembebasan lahan tahap pertama selesai, selanjutnya pemerintah daerah akan melakukan pembebasan tahan kedua sebanyak 9,5 hektar menunggu alokasi anggaran,"paparnya.
Camat Tambak, Suropadi menyampaikan keterlambatan proses pembebasan lahan yang sebelumnya sudah diberikan DP setiap pemilik lahan menerima Rp.10juta disebabkan pengurusan data-data dibawah, sebenarnya tim P2T sudah menunggu untuk segera diselesaikan. (bst)
Posting Komentar