Media Bawean, 10 Mei 2011
Hujan deras mengguyur desa Dekatagung, Sangkapura, hari (selasa, 10/5/2011) tidak mematahkan semangat dua anak kecil untuk berjualan keluar masuk kampung.
Ketika Media Bawean berteduh dari guyuran hujan lebat, melihat dua anak kecil dengan menjunjung jualannya berjalan dengan langkah pasti kedepan. Kemudian disapa, nampak malu untuk menjawabnya, setelah diberitahukan akan membeli kuenya, dua anak kembali ke dhurung tempat berteduh.
"Silahkan pilih, ada macam-macam kuenya beranake ragam rasa,"katanya.
Ku bertanya, kelas berapa? kapan waktu jualan kue? kue buatan orang tua atau orang lain?
"Waduh bapak mau beli kue atau sekedar mempermainkan saya sebagai penjual kue?"ucapnya dengan nada lantang.
"Oke, saya beli kue ini dan itu, tolong ditotal berapa semuanya?"tanyaku.
"Semuanya Rp.7.000, tidak bisa ditawar yach, harga sudah pas,"ujarnya.
"Saya bayar Rp.7.000, sisanya silahkan diambil setelah pertanyaan tadi dijawab,"paparku sambil menyerahkan Rp.20.000.
Menurutnya, setelah pulang sekolah, langsung berjualan kue keluar masuk kampung setiap hari. Sedangkan kue yang dijual adalah buatan orang, "Saya hanya menjualkan saja, dengan upah Rp.5.000 setiap selesai berjualan,"terangnya.
"Hasilnya diserahkan kepada ibu, lumayan bisa membantu orang tua,"tuturnya dengan melemah. (bst)
Posting Komentar