Media Bawean, 24 Mei 2011
Menjelang tahun pelajaran baru 2011-2012, lembaga pendidikan di Pulau Bawean disibukkan mencari siswa (murid) sebanyak-banyaknya. Segala cara dilakukan untuk menggaet siswa baru, mulai menggratiskan biaya pendaftaran sekolah, spp sekolah, sampai perlengkapan sekolah seperti seragam lengkap dan kaos olahraga, termasuk sepatu.
Marfa'e sebagai kepala sekolah MTs. Ruhul Amin dihubungi Media Bawean membenarkan adanya perebutan siswa menjelang ajaran pelajaran baru, terutama sekolah yang letaknya berdekatan.
"Banyak trik yang dilakukan sekolah, mulai dari datang ke rumah-rumah siswa, termasuk menggratiskan pembiayaan termasuk pemberian seragam lengkap,"katanya.
"Bagi sekolah yang kemampuannya pas-pasan, tentunya tidak mengikuti irama seperti itu. Hanya mampu menawarkan program sekolah, bila tertarik tentunya mereka akan datang untuk mendaftar sebagai siswa,"paparnya.
Terkecuali menurut Marfa'e. mereka datang ke sekolah menyampaikan kendala-kendala yang dihadapinya seperti tidak mampu mencukupi perlengkapan sekolah. "Sebagai kepala sekolah, tentunya berusaha semaksimal mungkin untuk mencukupinya agar bisa bersekolah,"ujar Marfa'e.
Miswakih sebagai kepala sekolah MA Miftahul Huda Kepuhteluk menyatakan tidak menafik kemungkinan adanya sekolah mencari murid menjelang tahun pelajaran baru. "Tetapi di Kepuhteluk sepertinya tidak berlaku mencari murid, hanya menyesuaikan dengan blok yang ada saja,"terangnya.
Sementara Suharyanto sebagai kepala sekolah SMPN Satu Atap di Dekatagung mengatakan benar adanya persaingan antar sekolah menjelang tahun ajaran baru untuk mendapatkan siswa sebanyak-banyak.
"Terkadang sekolah yang letaknya di lain desa, berebutan ke desa tetangga untuk mendapatkan siswa sebanyak mungkin,"jelasnya.
Syakir Jamhuri sebagai Ketua Yayasan Miftahul Ulum Sukaoneng mengatakan salah persepsi jika ada sekolah mencari murid, seharusnya orang tua yang mencari sekolah terbaik untuk mendidik anaknya.
"Bila ada sekolah mencari murid, berarti sekolah tersebut menunjukkan ketidakmampuannya menjual program sehingga merasa ketakutan jika tidak menerima siswa baru,"ungkapnya.
"Silahkan orang tua mencari sekolah terbaik, demi masa depan anaknya dengan melihat program atapun prestasi sekolah terutama dalam pendidikan berbasis akhlaq sebab di Pulau Bawean sudah terasa sekali krisis moral,"ujarnya.
Menurut Syakir, adanya sekolah yang menggratiskan pembiayaan ataupun seragam sekolah, itu sudah kewajiban sekolah dalam rangka mendukung program pemerintah sekolah gratis. (bst)
Posting Komentar