Media Bawean, 24 Mei 2011
Sumber : Surabaya Post
GRESIK – Tidak hanya urusan infrastruktur jalan dan listrik yang menjadi problem di Bawean, minimnya fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit dan belum tersedianya dokter spesialis melengkapi “penderitaan” warga Bawean. Untuk mengurangi penderitaan itu, mulai 2012 mendatang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik memastikan adanya dokter spesialis yang rutin berkunjung ke Pulau Putri (sebutan Bawean).
Kepala Dinkes Kabupaten Gresik, Sugeng Widodo mengungkapkan jika kunjungan rutin dokter spesialis ke Bawean sebenarnya sudah direncanakan tahun ini. Tapi karena tidak ada alokasi anggaran dalam APBD 2011, rencana tersebut untuk sementara dipending dulu.
“Rencananya, mulai tahun ini akan ada dokter spesialis, khususnya obgyn (dokter kandungan dan kebidanan) akan berkunjung ke Bawean setiap bulan. Sayangnya tidak ada anggaran untuk akomodasi dokter tersebut ke Bawean. Mendatang, 2012 --ketika alokasi anggaran ada-- dokter spesialis akan rutin berkunjung ke Bawean setiap bulan,” kata Sugeng saat berkunjung ke Bawean, Senin (23/5).
Untuk sementara ini, rencananya dokter spesialis hanya melakukan kunjungan saja, sebab sulit mendapatkan dokter spesialis yang berkenan menetap di Bawean. “Mulai tahun 2007, pemkab membuka formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk formasi dokter spesialis obgyn, tapi baru ada satu pelamar tahun 2010 lalu, dan langsung diterima setelah mengikuti tes,” ujarnya. Dokter tersebut tidak menetap di Bawean, hanya rutin per bulan berkunjung ke Bawean mulai tahun depan. Dia berharap, kedatangan dokter ini nanti dapat membantu pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat Bawean. Selama ini ibu hamil selalu datang ke Gresik, dengan berlayar selama 3 jam untuk mendapatkan layanan kesehatan dokter spesialis.
Dalam kunjungannya ke Bawean, Sugeng juga dibarengi dokter spesialis, yaitu spesialis mata dan kandungan. Kesempatan itu dimanfaatkan ratusan warga Bawean dengan berkunjung ke Puskesmas Sangkapura untuk periksa. “Kedatangan dokter spesialis di Bawean bisa menghemat biaya perjalanan kami yang biasanya harus berkunjung ke Gresik. Untuk perjalanan pulang-pergi penyeberangan laut saja lebih dari Rp 200 ribu per orang,” kata Adawiyah, salah satu pasien asal Sangkapura.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Gresik, Chumadi Ma’un, menilai pelayanan kesehatan di Bawean selama ini sangat memprihatinkan. Di Kecamatan Tambak, misalnya, sarana dan prasarana puskesmas yang ada sangat tidak memadai. “Saat ini, masyarakat Bawean memang sangat membutuhkan tenaga dokter spesialis, khususnya spesialis penyakit dalam dan spesialis kandungan. Meskipun peralatan medis memadai, tapi kalau tenaganya tidak ada, akan menjadi percuma. Selama ini, bantuan peralatan untuk puskesmas akan mubadzir, karena tenaganya tidak memadai,” kata Chumadi. sep
Posting Komentar