Media Bawean, 26 Mei 2011
Warga Pulau Gili barat, desa Dekatagung, Sangkapura, Gresik, letaknya terpisah dengan Pulau Bawean, yang dihubungkan dengan dermaga terbuat dari bambu sepanjang 745 meter. Sampai saat ini belum pernah menerima bantuan atau belum tersentuh proyek dari pemerintah, untuk perbaikan jembatan bambu yang dilalui warga berlalu lalang setia hari.
Salah satu warga Pulau Gili bernama Sullamah (45 Th.) mengaku tersiksa setiap hari melalui jembatan bambu yang menghubungkan Pulau Gili dengan Pulau Bawean. "Terkadang kaki masuk kedalam lubang dikarenakan anyaman bambunya bolong, sehingga penuh tantangan bagi pejalan kaki yang melewati jembatan ini,"katanya sambil menunjukkan jembatan di depannya.
"Selama ini pemerintah hanya penuh janji dengan janji saja, tapi kenyataannya sampai saat ini belum dibangun. Waktu kampanye saja menjanjikan ini dan itu, tapi setelah jadi sepertinya sudah melupakannya atau lupa daratan,"paparnya dengan nada kesal.
Zuhri sebagai Kepala Desa Dekatagung, dihubungi Media Bawean (kamis, 26/5/2011) menyatakan sudah sejak lama mengusulkan untuk pembangunan dermaga penghubungan antara dusun Bangsal dengan Pulau Gili, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya.
Warga Pulau Gili yang memiliki sepeda motor, umumnya dititipkan kepada warga terdekat di desa Dekatagung, sehubungan sampai saat ini putus dibibir jembatan terbuat dari bambu.
Perlu diketahui, jumlah kepala keluarga di Dusun Pulau Gili sebanyak 29 kk, sedangkan jumlah penduduk mencapai 275 orang. (bst)
Posting Komentar