Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Lebaran, Dharma Kartika
Berencana ke Gresik - Bawean

Lebaran, Dharma Kartika
Berencana ke Gresik - Bawean

Posted by Media Bawean on Senin, 20 Juni 2011

Media Bawean, 20 Juni 2011

Sumber : Surabaya Post


GRESIK – Berusaha mengulang untung tahun lalu, Kapal Motor Penumpang (KMP) Dharma Kartika milik PT Dharma Lautan berencana kembali melayani penyeberangan Gresik – Bawean pada momen lebaran nanti. Tapi sejauh ini Pemkab Gresik belum memberikan jawaban terkait permohonan tersebut.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gresik, Achmad Nurudin, Pemkab Gresik belum menyepakati permohonan tersebut karena saat ini memang sudah ada dua kapal cepat yang melayani penyeberangan Gresik – Bawean, yaitu KMP Express Bahari 1C milik PT Sakti Inti Makmur dan Motor Vessel (MV) Tungkal Samudera 01 milik PT Putera Segara Abadi. Masing-masing memiliki kapasitas 380 penumpang dan 560 penumpang.

Penyeberangan Gresik – Bawean sejauh 81 mil tersebut memang sangat menjanjikan pada saat lebaran, sebab kapal merupakan satu-satunya moda transportasi menuju ke Pulau Putri (sebutan Bawean). Dua kapal cepat yang saat ini melayani jalur itu hanya bisa mengangkut penumpang, sedangkan barang-barang bawaannya dibatasi. Sedangkan, Dharma Kartika mampu mengangkut barang hingga 60 ton termasuk kendaraan bermotor.

Berdasarkan pengalaman tahun lalu, pengusaha kapal bisa meraup pendapatan yang cukup besar. Buktinya, tiket sudah habis di-booking beberapa hari sebelum lebaran. Sebaliknya tiket balik sudah ludes hinga H + 16 lebaran. Padahal, Pemkab Gresik memberikan kebijakan dalam satu hari ada dua jadwal penyeberangan. Saat itu kapal yang melayani masih KMP Dharma Kartika dan KMP Express Bahari 8B milik PT Sakti Inti Makmur.

Express Bahari 8B memiliki kapasitas 344 penumpang dan Dharma Kartika dengan kapasitas 265 penumpang ditambah barang 60 ton. “Pada saat lebaran memang terjadi lonjakan penumpang, karena memang kebanyakan dari masyarakat Bawean bekerja di luar Bawean, seperti menjadi TKI (tenaga kerja Indonesia) di Malaysia dan Singapura,” ujarnya.

Sebagai gambaran, berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gresik, 90% masyarakat Bawean usia produktif bekerja di luar negeri. Sedangkan berdasarkan data organisasi kerukunan Persatuan Malaysia-Bawean (PM) jumlah warga Bawean yang menjadi TKI di Malaysia sebanyak 127 ribu orang.

Sebelumnya, Dharma Kartika sempat duet bersama kapal cepat milik PT Sakti Ini Makmur, Express Bahari 8B yang selanjutnya digantikan Express Bahari 1C. Dalam perjalanannya, Dharma Kartika kemudian memilih hengkang dari Gresik – Bawean karena Bupati Gresik Sambari Halim Radianto memilih menambahkan kapal cepat lagi, yaitu MV Tungkal Samudera. “Dharma Kartika dulu lari, kok sekarang ingin kembali ke Gresik – Bawean,” cetus Nurudin.

Yang menjadi permasalahan nantinya adalah proses pembelian tiket. Tahun lalu tidak terjadi penumpukan penumpang di terminal Pelabuhan Gresik karena penjualan tiket kapal bisa dilayani melalui sistem booking, tapi kendalanya harga tiket “dipermainkan” calo. Sedangkan tahun ini, mulai bulan Juni ini, Pemkab Gresik sudah melarang sistem pemesanan tiket. Mudah diprediksi akan terjadi penumpukan penumpang di terminal karena calon penumpang harus antre membeli tiket di loket terminal pelabuhan. sep

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean