Media Bawean, 20 Juni 2011
Kerupuk gadung termasuk oleh-oleh spesial dari Pulau Bawean, seringkali menjadi kado khusus yang dikirim kepada keluarga di Malaysia, Singapura dan negara lainnya.
Zumrah (65 th.) warga dusun Tanah Rata, desa Kepuhteluk, kecamatan Tambak, Pulau Bawean, ditemui Media Bawean (senin, 20/6/2011) mengaku setiap hari mengambil buah gadung di kebunnya, kemudian diproses sehingga kerupuk gadung tidak mengandung racun.
Proses pengolahan kerupuk gadung butuh kerja keras dan waktu cukup lama, yaitu pertama menggali buah gadung didalam tanah, lalu mengupas dan mengirisnya. Setelahnya, memberi abu pembakaran untuk menghilangkan racun di dalam buah gadung.
Dijemur selama satu hari diterik matahari yang panas, setelah dijemur lalu membersihkan dengan air, kemudian menjemurnya kembali sampai kering.
Menurut Zumrah, bila racun di dalam kerupuk gadung tidak dibuang, dampaknya bagi yang mengkonsumsi akan mabuk keracunan. Tetapi setelah racun dibuang, dijamin rasanya akan nikmat dan renyah setelah di goreng.
Bukan hanya Zumrah saja yang seharian mengolah kerupuk gadung, terlihat banyak warga lain yang membuatnya setiap hari, Ternyata hasilnya, selain dikonsumsi sendiri, termasuk dikirim kepada keluarganya di Malaysia dan Singapura, termasuk negara lain. (bst)
Posting Komentar