Media Bawean, 23 Juli 2011
Raden KH. Abdurrahman sebagai tokoh figur di Pulau Bawean, jam 17.15 WIB. hari jum'at (22/7/2011) telah meninggal dunia di rumah duka desa Sawahmulya, Sangkapura, Pulau Bawean.
Banyak tokoh di Pulau Bawean, dari kalangan nahdliyin maupun muhammadiyah berdatangan ke rumah duka untuk bertakziyah membacakan Al Qur'an dan tahlil. Diantaranya Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Gresik, Moch. Qosim bersama rombongan, setelah menghadiri acara istighasah di lapangan terbang Pulau Bawean, langsung bertakziyah ke rumah duka di Sangkapura.
Bupati bersama rombongan membacakan do'a tahlil dikhususkan kepada tokoh kharismatik dan disegani banyak tokoh di Pulau Bawean.
Ditemui Media Bawean, Bupati Gresik mengatakan sangat kehilangan atas meninggalnya tokoh sentral figur di Pulau Bawean. "Terusterang mengenal beliau sudah lama, tentunya sangat merasa kehilangan atas wafatnya Raden KH. Abdurrahman,"katanya.
"Semoga kedepan, perjuangan dan cita-cita beliau ada penerusnya di Pulau Bawean,"paparnya.
Sehubungan Sambari Halim Radianto akan kembali ke Gresik, jam 09.00 WIB. (sabtu, 23/7/2011), Bupati menyampaikan maaf kepada keluarga tidak bisa menghadiri acara prosesi pemakaman.
Rencananya, Wakil Bupati, Moch. Qosim sebagai tokoh Gresik yang merasa kehilangan publik figur di kabupaten Gresik, akan memberikan sambutan di rumah duka, menjelang prosesi pemakaman dilaksanakan. (bst)
Posting Komentar