Media Bawean, 19 Juli 2011
Masih ingat dengan berita Rasiati asal Balikterus, Sangkapura yang hidupnya sebatang kara? H. Imam (Sekcam Sangkapura) ketika berkunjung ke Balikterus (senin, 18/9/2011) langsung berkunjung ke rumah Rasiati, bertujuan mengetahui kondisi sebenarnya.
Ketika Rasiati ditemui, sedang aktif mendengarkan radio yang diletakkan didekat kupingnyaa, sehubungan kedua alat pendengarannyaa kurang normal. Terlihat wajah keceriaan Rasiati saat disapa oleh H. Imam, menurutnya meminta maaf atas kekurangannya.
Rasiati adalah sosok perempuan yang hidupnya sebatang kara, dalam kondisi kedua matanya buta dan kedua alat pendengarannya kurang mampu. Rasiati mampu hidup sendirian dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti memasak ataupun pergi ke sungai.
"Alhamdulillah, sekarang melaksanakan ibadah puasa sunnah, sebenarnya ingin melaksanakan shalat berjamaah tetapi kondisi tidak memungkinkan sehingga dilaksanakan sendiri di rumah,"katanya.
Tidak ada yang istimewa didalam rumah Rasiati yang berukuran sangat kecil, hanya seperangkat alat shalat dan radio sebagai penghibur sehari-harinya. Terlihat didalam panci, ada nasi untuk persiapan berbuka puasa, dengan masak cukup sempurna.
Mat Rusi sebagai Kepala Dusun Balikterus Laok, mengatakan setiap ada bantuan Raskin, selalu diprioritaskan untuk Rasiati untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.
Sedangkan H. Imam (Sekcam Sangkapura) merasa terenyuh dengan kisah Rasiyati, menurutnya sosok Rasiati adalah profil orang serba kekurangan yang hidupnya sebatang kara, serta kondisi fisik serba kekurangan, sehingga layak diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan. (bst)
2 comments
Alangkah indahnya bila warga kampung bergantian membantunya.
Salut dengan semangat Rusiati menjalani hidup.. kita yang secara fisik lebih normal dari Rusiati belum tentu mampu besykur melebihi Rusiati..
Posting Komentar