Media Bawean, 29 Juli 2011
Rusa Bawean (Axis kuhlii) merupakan hewan dilindungi yang populasinya hanya di Pulau Bawean, didaerah lainnya termasuk seluruh dunia manapun tidak akan menemukannya.
Salah satu wujud untuk melestarikannya, petugas KSDA membangun bak sebagai tempat penampungan air minum Rusa Bawean dan pemberian tiang pancang garam jilat di beberapa titik di Pulau Bawean.
Abd. Khalim sebagai Seksi Konservasi Wilayah III Surabaya, Bidang KSDA Wilayah II Gresik, Balai Besar KSDA Jawa Timur ditemui Media Bawean (jum'at, 29/7/2011) mengatakan konservasi adalah sistem pengelolaan sumber daya alam, meliputi tumbuhan dan hewan.
"Dikelolah artinya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat di Pulau Bawean dengan secara lestari dan seimbang, sehingga pemanfaatan berkesinambungan tidak putus antara sekarang sampai akan datang,"katanya.
"Didalam konservasi ada beberapa aspek, salah satunya pembinaan habitat. Di Pulau Bawean ada satwa yang khusus tidak ada ditempat lain, yaitu Rusa Bawean, sehingga perlu satwa dilestarikan dengan melakukan pembangunan atau pembinaan habitat,"paparnya.
"Meskipun disekitar sini ada tanah yang landai bisa menampung air, tetapi sesuai hasil survei dianggap tidak cukup sehingga perlu ditambah penampungan air untuk memenuhi kebutuhan air minum Rusa Bawean,"terangnya.
"Dikelolah artinya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat di Pulau Bawean dengan secara lestari dan seimbang, sehingga pemanfaatan berkesinambungan tidak putus antara sekarang sampai akan datang,"katanya.
"Didalam konservasi ada beberapa aspek, salah satunya pembinaan habitat. Di Pulau Bawean ada satwa yang khusus tidak ada ditempat lain, yaitu Rusa Bawean, sehingga perlu satwa dilestarikan dengan melakukan pembangunan atau pembinaan habitat,"paparnya.
"Meskipun disekitar sini ada tanah yang landai bisa menampung air, tetapi sesuai hasil survei dianggap tidak cukup sehingga perlu ditambah penampungan air untuk memenuhi kebutuhan air minum Rusa Bawean,"terangnya.
Selanjutnya, menurut Abd. Khalim perlu pembinaan habitat lainnya dengan memberi tiang pancang garam jilat. "Rusa membutuhkan unsur garam dalam kehidupannya, kebiasaannya selalu mencari ke pinggir laut dengan menjilat batu-batu yang terkena air laut menandung unsur garam,"ujarnya.
"Untuk memenuhi unsur garam agar tidak mencari ke pinggir laut, maka diberilah tiang pancang garam jilat di dua titik yaitu Kumalasa dan Gunung Batu,"jelasnya.
Menurut Abd. Halim sebagai kepala KSDA Bawean, jumlah populasi rusa Bawean sebanyak 417 ekor. (bst)
Posting Komentar