Media Bawean, 18 Agustus 2011
Berdasarkan data manifest barang dari Syahbandar Adpel Gresik, sebagaimana dilansir Berita Jatim.Com. KLM Berkat Putra yang diageni PT Usaha Jaya Bersama mengangkut 25 ton paving dan 20 ton semen. Data ini berbeda yang disampaikan Ponidi, pimpinan CV Upraja, kontraktor pemilik material yang menggunakan jasa KLM Berkat Putra.
Sementara itu, Kasie Kepelabuhanan Adpel Gresik Hermawan mengatakan, tidak mungkin kapal kelebihan muatan saat diizinkan berlayar. "Tidak mungkin salah hitung, karena menghitung muatan kapal tidak sembarangan tapi harus sekolah dulu," tuturnya.
Ketua Gabungan Pedagang Bawean (GPB), Ir. H. Syariful Mizan dengan tegas meminta petugas Syahbandar Gresik yang lalai dalam bertugas untuk bersekolah kembali saja, sehubungan data manifest yang dikeluarkan tidak sesuai data sebenarnya.
Data paving sesuai pernyataan pemilik Ponidi menyatakan jumlah 109 ton, ternyata data manifest Syahbadar Gresik tertulis 25 ton. Semen sebanyak 1.100 sak, dalam data manifest berjumlah 20 ton. "Apakah hitungan ini benar? tentunya mereka perlu sekolah agar bisa menghitung dengan baik,"katanya.
Ir. H. Syariful Mizan, mengatakan sudah melakukan persiapan bersama beberapa lembaga sosial masyarakat (LSM) dan pakar hukum asal Pulau Bawean untuk melaporkan oknum yang lalai sehingga menyebabkan KLM Berkat Putra Utama tenggelam dalam pelayaran Gresik - Bawean.
Sesuai data yang dikumpulkan oleh Ketua Gabungan Pedagang Bawean, rincian muatan barang yang diangkut KLM Berkat Putra Utama, sebagai berikut paving sebanyak 109 ton, semen sebanyak 44 ton, tepung sebanyak 10 ton, sepeda motor 20 buah dengan berat 3 ton, minuman aqua sebanyak 4 ton, barang dagangan dan lain-lain sebanyak 10 ton, total keseluruhan 180 ton, tidak termasuk besi proyek jembatan milik Ponidi.
Menurut H. Mizan, Syahbandar Gresik harus bertanggungjawab dengan tenggelamnya KLM Berkat Putra Utama. "Jangan cuci tangan atas kelalaian dalam melaksanakan tugas,"paparnya.
Lebih lanjut H. Mizan yang juga sebagai Ketua PCNU Bawean mengharap Pemerintah Kabupaten Gresik dalam persoalan tenggelamnya KLM Berkat Putra Utama agar memihak kepada warganya yang dirugikan sampai miliyaran rupiah. (bst)
7 comments
numpang lewat .....
setuju tuh.. thumb up buat Pak Ir. MIZAN... sedikit masukan.. klo memang mau d usut.. yang pertama mulai dari Nahkoda or kapten..karena yang bertanggung jawab smua di atas kapal adalah nahkoda... walaupun ada tekanan dari agensi atau pemilik kapal.. tetap keputusan tetap ada d tangan nahkoda...baru ntar ke agensi yg bikin laporan cargo manifest... including insurance... >>> Syahbandar...
ucapan banyak terima kasih buat MB.. FOR THE NEWS..
Paling tidak ada kepastian hukum dari kita bawean.. buat transportasi laut bawean...
salam maju terusssss.....
selamt menjalankan ibadah puasa... minal aidzinwal faidzin...
Hukum harus tetap jalan, dan berlaku untuk siapapun dan tidak pandang bulu, dan demi untuk tegaknya keadilan ini perlu dilakukan proses hukum supaya kedepan akan lebih baik, dan tidak sembarang dalam hal bertindak yang mengakibatkan kerugian banyak orang. Kasie Adpel Pelabuhan Gresik seharusnnya tidak usah mengeluarkan pernyataan seperti itu, akan tambah memperumit keadaan saja, yang penting lakukan penyelidikan sesuai dengan prosedur hukum, namanya human eror itu ada Pak Kasie".
>>Tidak mungkin kapal kelebihan muatan saat diizinkan berlayar, tidak mungkin salah hitung, karena menghitung muatan kapal tidak sembarangan, tapi harus sekolah dulu>>
pernyataan yg seharusnya tdk terucap, apalagi dari mulut seorang Kasie. salah hitung mungkin tidak, klu sengaja dibuat lebih muatan sangat mungkin
lanjutkan aja pak Mizan..
Pak Mizan.....sy support keinginan anda....tp Bapak kan tokoh pengurus organisasi,apa mungkin nantinya tidak ada diel2 negosisi di tengah jalan....?.wah kalau ini terjadi "GERTAK SAMBAL" dong....kl mimang serius dan kommitmant ayao maju terus,biar pejabat di Gresik tdk terlalu membuat enteng warga Bawean.apalagi hanya mau di jadikan "SAPI PERAHAN" oknum yg tak bertanggung jawab itu.kl boleh saya tawarkan,jgn tanggung2 pak,kebetulan DIRJEN HUBLA yg baru dilantik 2 minggu kemarin adalah Pelaut dan teman sy.sy siap bantu Pak MIZAN DKK utk lgsg mengadukan masalah ini pd Dia...Bravooo Pak Mizan,bravo Himpunan Pedagang Bawean dan bravooo NU Bawean......
Sebetulnya,,,,utk menghitung apakah kapal lebih muatan apa tidak,itu gampang.enggak perlu jauh2 sekolah lagi lah,cukup belajar sekali waktu sebelum menjabat sekolahnya...kalau kapal telah melebihi garis PLIMSOLMARK yg di bolehkan telah lebih dari paras air,itu udah di kategorikan overload...dan kapal tidak boleh bergerak. masalahnya sekarang adalah,apakah kapal itu memiliki sertifikat Plimsolmark atau tidak...?.kalaupun ada PLIMSOLMARKNYA, BETUL APA TIDAK...?.JANGAN2 PD ENGGAK NGERTI APA ITU plimsolmark....?.gawat itu.....?
ya di usut mulai dari yg bertanggung jawab di kapal (mulai kapten, nakhoda, maupun ABK utk saksi) sampai ke Adpel Pelabuhan Gresik selaku pihak yg berwenan kapal boleh brkt ato tidak....
& kapal ini kan uda pernah tenggelam,,, lho kok bisa berangkat kembali??????????
dari kejadian yg dulu kan uda ada fakta-nya klo crew kapal ini lebih dari "LALAI" utk mengurusi kapal....
dari Bupati , wabup, DPRD, kadinas, depag, syahbandar koruptor semua. kita ini dipimpin oleh maling....
Posting Komentar