Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Safari Ramadhan STAIHA
Di Masjid Pateghelan Tambak

Safari Ramadhan STAIHA
Di Masjid Pateghelan Tambak

Posted by Media Bawean on Kamis, 18 Agustus 2011

Media Bawean, 18 Agustus 2011


Untuk yang kesekiankalinya LPPM STAI Hasan Jufri mengadakan Safari Romadlan kedaerah-daerah terpencil di Pulau Bawean, hal ini sesuai dengan  salah satu tugas pokok Perguruan Tinggi, yaitu selalu melakukan Pengembangan dan Pengabdian kepada masyarakat.

Kemaren, Selasa (16/8/2011) LPPM STAIHA mengadakan dialog interaktif bersama masyarakat Dusun Pateghelan, Kalompanggubuk, Tambak yang disambut dengan sangat antusias oleh warga masyarakat setempat.

Bapak Baharuddin, SH,.MM Ketua STAIHA turut hadir dalam acara ini sekaligus menjadi nara sumber. Materi yang disampaikan seputar al-Quran dan semangat ilmu pengetahuan. Dalam memaparkan materinya Baharuddin mengatakan bahwa, ayat pertama yang diturunkan dan dimulai dengan kata “IQRO’” yang berarti membaca bukanlah tanpa maksud tertentu Tuhan dan bukan hanya sekadar membaca tulisan atau ayat-ayat al Quran semata. Namun Tuhan juga bermaksud bahwa umat Islam harus membaca semua yang ada di alam raya ini.

Membaca dan memahami al Quran tidak hanya dalam kerangka ibadah semata, tapi al Quran juga harus dipahami dalam hubungannya dengan semangat perkembangan pemikiran dan ilmu pengetahuan, sehingga ada keseimbangan antara IMTAQ (iman dan taqwa) dengan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi). Memahami al Quran dalam perspekti inilah yang dapat membuat umat Islam pernah meraih kejayaanya selama beberapa dekade, yang dikenal dengan zaman keemasan Islam.

Sementara Hadi – Ketua LPPM STAIHA- menambahkan, semangat umat Islam di masa sekarang dalam upaya memahami dan meneliti kandungan al Quran masih  jauh tertinggal dengan semangat orang-orang Kristen dalam mengkaji kebenarannya (al Quran), hal ini terbukti, di Indonesia sudah banyak pastur maupun missionaris yang hafal al Quran dengan tafsirnya. Hanya saja, apa yang dilakukan oleh orang Kristen dalam kajiannnya hanya untuk menghancurkan dan membuat ragu umat Islam melaluai al Quran sendiri.

Sedangkan kebanyakan masarakat Islam hanya menganggap al Quran sebagai kitab sakral yang biasanya menjadi penghuni di pojok rumah, atau diletakkan diatas    almari yang penuh dengan   debu  dan sebagai senjata yang sanga tampuh untuk menangkal bala’. Paling banter al Quran hanya dibaca setiap selesai sholat, namun    masih jauh dari semangat untuk mengkaji kandungannya apalagi untuk uji coba kebenarannya. (Ibnu Sanadi)

SHARE :

1 comments:

Anonim 20 Agustus 2011 pukul 18.20

bagus sekali....

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean