Media Bawean, 18 Agustus 2011
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya harap Bapak Basit sehat bersama keluarga di bulan Ramadhan ini.
Kira-kira 5 juta umat Islam di Perancis mengamalkan ibadah puasa hampir selama 16 jam di musim panas ini. Di sini, saya sedang sibuk menyunting proyek sampingan yang telah kita usahakan bersama pada tahun yang lalu. Selain itu, saya juga sibuk menjalankan tugas sebagai jurukam untuk penyiaran televisi di Eropah dan malangnya tahun ini tidak berpeluang untuk pulang disisi keluarga.
Ingin mengingat kembali bekerjasama dengan Media Bawean, tanggal 3 Maret 2010. Saya datang dengan tujuan untuk menggali potensi budaya, seni, sosial dan lainnya, di Pulau Bawean dari segi perfilman. Setelah hampir sebulan di Pulau Bawean, rekaman itu disambung lagi dengan wawancara selanjutnya di Jakarta dan Singapura. (Produksi Rekaman selesai di pertengahan 2010). Semasa menyemak semula suntingan yang telah direkam tahun lalu, saya yakin bahwa terdapat banyak material ataupun bahan-bahan dari rekaman yang bisa digunakan untuk membentuk sebuah struktur cerita dokumentasi tentang subyek Bawean. Kini, saya sedang sibuk mencantumkan adengan-adegan dari rekaman yang bisa digunakan dan berharap suntingan film ini dapat cepat selesai untuk ditayangkan. Walaupun proses produksi perfilmen Bawean ini telah banyak memakan masa dan juga tenaga usaha kerjasama MB, (terutama Pak Basit dan Penasihatnya) proses suntingan film ini lebih sulit dari proses produksi perfilman. Tetapi sekarang, saya yakin film ini dapat diwujudkan pada satu ketika nanti.
Dengan itu, saya menulis untuk menyampaikan berita tentang perkembangan film Bawean yang berjudul ‘Keajaiban Iman’ atau pun ‘The Magic of Faith’ dalam bahasa Inggris. Film Bawean ini terinspirasi dari sebuah tulisan dalam bahasa Inggeris oleh Leslie Nevison, seorang wartawan sambilan dari Kanada, yang pernah berkunjung ke Pulau Bawean selama seminggu dengan undangan Haji Samri Barik dari Desa Paromaan, Tambak pada tahun 1999. Pada tahun itu, Nevison telah sempat bertemu dengan Almarhum Raden K.H. Abdurrahman di rumahnya dan pertemuan itu telah disebutkan oleh Nevison secara tulisan - sayangnya, saya tidak terfikir untuk bertemu dengan Almarhum pada tahun yang lalu. Film dokumentasi ini berdasarkan dari pengalaman Leslie Nevison sebagai seorang tetamu di Bawean. Selain mententangkan isu-isu seperti budaya perantauan dan masyarakat di Bawean, ia juga mententangkan pengalaman para wisata lain yang menemukan korelasi pengalaman mereka melalui filem ini - satu dekad kemudian.
Melaui lelaman ini (Facebook Group) http://www.facebook.com/Baweans terdapat sebuah kumpulan khas untuk sesiapa yang ingin meninjau perkembangan film ini. Di sini juga, terdapat sedikit penerangan melalui gambaran yang telah direkam di Bawean pada tahun lalu. Walaupun film ‘Keajaiban Iman’ ini masih di rangkai penyuntingan, angka anggota kumpulan pada masa ini sudah mencapai 117 dan kebanyakkan dari mereka datang dari putra/putri Bawean di semenanjung Malaysia, Australia dan Indonesia. Dengan ini, saya berharap lebih ramai lagi akan menganggotai kumpulan filem ‘Keajaiban Iman’ dan bercadang untuk mengeluarkan sebuah ‘Trailer’ untuk penonton yang berminat memalui kumpulan Facebook ini apabila siap nanti.
Saya mengucapkan selamat maengamalkan ibadah puasa dan selamat hari kemerdekaan Indonesia ke 66.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
M. Erwin
Sutradara filem Keajaiban Iman | The Magic of Faith
Dari ibu Kota Perancis, 17 Agustus 2011.
8 comments
woOWW...
mantap.....
dari Bawean utk Dunia..
Selamt dan succes utuk usaha pak Erwin.....penasaran utk segera nontonnya.dan semuga Bawean semakin bersinar di Dunia...salam dari Pelaut Bawean Rantau.....
Semoga akan banyak keajaiban lain dari Pulau kita tercinta Bawean yang bisa kita persembahkan untuk dunia. (R-Gresik)
Bismillah... dengan iringan doa kami berharap bawean dengan putra/putri tercinta makin eksis di segala bidang kehidupan di dunia ini...
sukses untuk mas Erwin kami dengan sabar menunggu "The Magic Of Faith" berkibar di dunia...
bravo bawean....
succes buat mr.erwin.
Pak erwin statement anda 'sudah mencapai 117 dan kebanyakkan dari mereka datang dari putra/putri Bawean di semenanjung Malaysia, Australia dan Indonesia.' tidak kah ada yg dari Singapur?
Dengan flim akan terkenal pulau Bawean di manca negara. Sekalian obat rindu bagi warga Bawean yang merantau ke luar negeri.
Baca juga media online Jawa Timur : www.jurnalberita.com
Menurut MB, PaK Erwin keturunan Bawean ... dari Singapore. Barangkali oreng Bawean Singapur tidur lenyap? Marilah kita sama-sama sebarkan kompolan ini. Enggak ada oreng bangsa lain mau sebarkannya ...
Posting Komentar