Media Bawean, 17 Agustus 2011
Sumber : Berita Jatim
Gresik (beritajatim.com)--Kapal Layar Motor (KLM) Berkat Putra yang tenggelam di perairan Pulau Bawean diduga akibat kelebihan muatan. Pasalnya, data manifest barang yang dimiliki Adpel Pelabuhan Gresik berbeda dengan keterangan pemilik barang.
Berdasarkan data manifest barang dari Syahbandar Adpel Gresik, KLM Berkat Putra yang diageni PT Usaha Jaya Bersama mengangkut 25 ton paving dan 20 ton semen. Data ini berbeda yang disampaikan Ponidi, pimpinan CV Upraja, kontraktor pemilik material yang menggunakan jasa KLM Berkat Putra.
Menurut dia, KLM Berkat Putra ternyata membawa banyak barang. Masing-masing paving 109 ton dan semen 1.100 zak atau setara dengan 44 ton.
Hal senada juga dikemukakan ABK KLM Berkat Putra, Syuhud, ABK kapal asal Sidogedungbatu. Dia menambahkan, selain material proyek, kapal juga mengangkut tepung tapioka 10 ton, drum kosong sebanyak 120 buah, sepeda motor sebanyak 20 buah, dan sembako serta barang dagangan lainnya.
Banyaknya versi barang yang diangkut kapal tersebut membuat Ketua Gabungan Pedagang Bawean H.Syariful Mizan angkat bicara. Menurut dia, dia menuding Syahbandar Gresik telah lalai melaksanakan tugasnya. Sebab, Adpel dianggap telah mengizinkan KLM berangkat dengan kelebihan muatan.
"Kalau benar salah perhitungan, Syahbandar Gresik berarti lalai mengizinkan kapal berangkat dengan kondisi muatan berlebih," ujarnya, Rabu (17/08/2011).
Sementara itu, Kasie Kepelabuhanan Adpel Gresik Hermawan mengatakan, tidak mungkin kapal kelebihan muatan saat diizinkan berlayar. "Tidak mungkin salah hitung, karena menghitung muatan kapal tidak sembarangan tapi harus sekolah dulu," tuturnya.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, KLM Berkat Putra Utama tenggelam di perairan Bawean diduga kelebihan muatan karena mengangkut ratusan ton barang. [air/dny]
Posting Komentar