Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Di Dalam Sujud Cinta (4)
Catatan Hati Sumiyati

Di Dalam Sujud Cinta (4)
Catatan Hati Sumiyati

Posted by Media Bawean on Jumat, 16 Desember 2011

Media Bawean, 16 Desember 2011

Disiang yang mendung mesra ini, sang mentari tidak menampilkan dirinya, langit tengah berpadu dengan awan yang kelam menambah suramnya siang hari ini. Jalanan langgang karena orang-orang lebih suka mengurung dirinya dirumah masing-masing. Dedaunan mangga diayun-ayunkan oleh angin yang berhembus dari arah barat ke timur yang menandakan kalau musim ini adalah musim penghujan. Musim penghujan suara petir dan suara rintikan hujan merupakan persahaban yang abadi. Hari semakin bergantian. Ya, begitulah kehidupan.

Hidup hanya akan berputar-putar tanpa arah, haluan dan buritan tak lagi berarti. Menyerah saja kepada nasib tak lebih sebuah cara untuk bunuh diri. Kebijaksanaan dan kesalahan menjadi sama saja. Kehidupan itu memang terasa sangat sulit, lebih-lebih jika mencoba bertahan dari arus yang ada, atau bahkan kita coba melawan arus. Tapi, suatu keberhasilan dari sebuah perjuangan yang berat, tentu akan sangat terasa lebih indah dari segalanya. walaupun kehidupan sangat mencekam akan kucoba untuk menghadapinya, walaupun penuh dengan tanda tanya. Menurutku beruntunglah orang yang mempunyai pertanyaan. Karena kehidupan akan berhenti saat tidak ada lagi tanya. Lagipula dunia inipun tercipta dari sebuah pertanyaan, mengapa buah khuldi itu tidak boleh dimakan? mungkin, dunia ini juga akan diakhiri dengan pertanyaan, kapan aja akan datang?.

Dunia ini pun berlalu dengan beribu pertanyaan silih berganti. Benarkah bumi adalah hamparan yang mendatar? Mengapa bumi ini berputar? Dan, beribu pertanyaan lain yang semakin membuka mata manusia terhadap bumi huniannya. Lalu, manusia tak merasakan lagi bahwa setiap kali menjawab sebuah pertanyaan “apa yang akan aku siapkan untuk esok hari? Ketika manusia tidak mampu menemukan jawaban dari pertanyaan, kadang manusia menciptakan akhir dari pertanyaan sebagai nalar mereka?.

Waktu yang selalu merayap, menuntunku untuk bisa lebih mengetahui kehidupan tak urung memberikan hasil. Karena setiap pertanyaan yang sudah terjawab, akan timbul lagi pertanyaan. Waktu selalu berlalu, menapak tak terhenti, tidak ada manusia yang ingin berganti kemandegan. Manusia selalu menginginkan perubahan. Bukan perubahan ke arah depan atau ke arah belakang, karena manusia sebenarnya tak pernah mengenal arah yang hakiki. Bukan pula perubahan kearah kebenaran atau ketidakbenaran.  Karena manusia masih buta terhadap kebenaran. Mereka hanya bergerak dan bergerak sambil berdoa agar perubahan itu menuju sebuah kemudahan di dalam kehidupan.

Waktu terus menorehkan tapak-tapaknya disekitar kisah kehidupan. Mungkin ada tawa yang mengirinya, mungkin ada tangis yang menyertai kepergiannya. Dan aku telah mencoba mewarnai waktu-waktu ku dengan harapan dan doa impian, meraihnya dan membuatnya menjadi kenyataan lukisan hidup yang sangat indah. Sebuah usaha telah kulakukan, dan sederet doa telah kulantunkan, dan kini saatnya aku bersabar untuk menghadapi kenyataan. Perubahan memang abadi tidak ada yang abadi di dunia ini, selain perubahan itu sendiri. Dan perubahan memang obsesi setiap manusia. Tapi apakah perubahan selalu menuju kearah kebenaran? 

Apakah perubahan selalu menuju ke arah kebenaran? sulit ditebak, karena kemajuan ataupun kemunduran memerlukan sebuah titik keberangkatan. Sedangkan titik keberangkatan akan selalu berbeda disetiap kepala manusia itu sendiri. Begitu juga halnya perubahan jika dihubungkan dengan kebaikan atau keburukan, karena kebaikan dan keburukan kadang akan menyesuaikan dengan diri manusia yang berkepentingan. Adapun namanya perubahan memang harus terjadi dan pejuang-pejuang kehidupan harus tetap ada. Karena Kamandegan akan berarti kematian.

Setelah aku kenal dan mengikat cintanya kak Amar, akhir-akhir ini aku merasakan sesuatu yang aneh pada diriku. Entah syetan atau mahluk seperti apa yang bersarang dalam diriku. Pikiranku sulit diajak mikir untuk mengetahui kehidupan yang aneh ini. Entah mengapa pikiranku kacau balau, apa yang menyebabkan aku seperti ini? Kini otakku penuh dengan kenangan setahun yang lalu. Pada saat itu tanggal 22 September 2009, aku merasakan cinta. Menurutku itu bukan cinta tapi rasa sayang setengah mati plus setengah mampus. Karena menurutku cintaku pada saat itu cintanya anak-anak. Entah lah aku tidak punya kata-kata yang pas untuk mendeskripsikannya. Pada waktu itu rasa sayang setengah mampusku meledak karena ditembak oleh seseorang. Nah, pada waktu itu juga kata cinta terus terembel-embel ditelingaku apalagi dibuntuti kata monyet di belakangnya. Padahal pada waktu itu aku masih kelas VII MTs. Yah, itulah aku selalu ingin tau, siapa sangka diusiaku yang masih dini itu aku telah merasakan cinta. Kata orang cinta seperti itu adalah cinta monyet. Entahlah aku juga tidak mengerti dengan hal itu. Aku memang tidak mengerti cinta,  tapi mengapa aku luluh padanya? Dan sekarang jiwaku malas berkata-kata. Entah memikirkan apa aku sendiri tidak tau. Tapi yang jelas aku luluh pada rasa saya ng setengah mampus itu. Kini oksigen sulit masuk ke dalam otakku,  mungkin karena aku terlalu merenunggi cinta antara Bawean - Bojonegoro itu. atau kah memikirkan yang lain? Entahlah……………… aku adalah orang yang selalu ingin tau. Menurutku hal itu baik untukku. Karena dengan hal yang seperti itu akan membantuku untuk lebih mengetahui tentang rasa itu. Kalau boleh jujur ini adalah cinta pertamaku. Kata orang cinta pertama tidak akan lama bertahan. Tapi itulah yang membuat ku ingin membuktikannya kalau itu semua hanya lah nalar mereka. Aku dengannya Cuma bias pacaran lewat telefon. Bisa dibayangin kan betapa jauhnya antara Bawean - Bojonegoro yang dipisahkan oleh lautan. tapi kadang angan konyolku mengatakan lautan bukan berarti arah pemisah cinta kita, justru menandakan betapa dalamnya cinta kita yang tidak akan ada seorangpun yang berani berenang diatas permukaan laut cinta kita, kecuali kapal cinta dimana dalam kapal itu Cuma ada satu scinta yang mengikat dua jiwa yaitu aku dan dia.

Kadang aku berpikir bahwa duniaku tak selamanya dia. Mungkin saja dia disana sudah punya penggantiku. Orang yang selalu siap untuk menjadi dewinya yang selalu ada saat dia kesepian dan selalu dan menghiburnya disaaat dia dalam kesedihan. bukan dewi yang seperti aku, yang kadang Cuma suaranya yang hadir sebulan sekali. Sekali lagi aku merasakan sepi, kosong. Sebenarnya aku ingin lepas darinya, tapi jauh menjadi semakin tak tertahankan. Aku saying dia, tapi mengapa kata-kata tak selalu sinkron dengan apa yang ada dipikiranku?  mungkinkah cinta itu sudah lewat? atau karna kehadiran menjadi satu-satunya hal yang terpenting?

Waktu terus menorehkan tapak-tapaknya disekitar kisah kehidupan manusia. Mungkin ada tawa yang dialaminya, mungkin ada tangis yang meyertai kepergiannya. Dan telah kucoba mewarnai kenyataan hidup ini dengan lukisan hidup yang sangat indah. Sebuah usaha telah kulakukan, sederet doa telah kulantunkan dan kini saatnya untuk bersabar menerima kenyataan yang Allah berikan. Apapun kenyataan itu akan ku terima dengan hati yang lapang.

Bagiku hidup itu sudah sangat menyiksa, aku tidak ingin membuat ku lebih tersiksa lagi hanya gara-gara aku tidak mensyukuri nikmat Allah. Aku ingin menjadi diriku sendiri. Aku ingin menguasai hidup, meskipun hidup itu penuh dengan sandiwara dan rekayasa. Kebanyakan orang hidup itu tidak tahu apakah dirinya tengah hidup atau tidak. Apakah dirinya tengah sadar atau tidak.

Aku bingung dan betek banget. Entah kenapa dan apa yang menyebabkan aku ingin tau apa sich cinta itu? seperti apakah cinta itu? mengapa di bumi yang begitu luas ini tidak ada satu pun sekolah jurusan cinta? duh jiwa……….Engkau memang aneh dan berhasil membuatku aneh sendiri.membuatku sampai tidak tau siapa diri ku ini? duh cinta……..tidak ada yang aneh dengan diri ku yang di anehkan cinta. Cinta, katanya kamu bahagia tapi mengapakah orang masih bias merana, menderita, tersiksa karna mu? Cinta….Cinta….mahluk seperti apakah dirimu itu?

Cinta telah berhasil mengepakkan sayap kehidupanku di angkasa cobaan-NYA. Ya Allah maha besar Engkau yang telah menciptakan sejoli rasa ini dihatiku. Maha besar Engkau yang telah menciptakan seseorang yang membuat ku selalu tersenyum diatas penderitaan hidup yang selama ini kupikul sendirian. Ya Allah maha kuasa Engkau yang telah mempertautkan cinta ini kepada seseorang yang hatinya tertaut kepada-MU. Ya Allah terima kasih karna engkau telah menciptakan cinta ini kepadanya sehingga dia membuatku semakin mencintai-MU, ku syukuri semua nikmat-MU yang tiada tara, dan tak terhingga.

Ketika cinta dating menghampiriku mengisi ruang jantungku, mengaliri pembuluh-pembuluh darahku, menstimulus sel-sel sarafku. Rindu membisik merdu ditelingaku. Membuatku seakan-akan hanyut dalam gelombang cintaku. Disaat malam datang dengan keheningan yang sunyi, kucoba untuk bertanya pada angin yang menyapaku dengan ramah. Mengapa aku merindukannya? dan masih tidak puasku coba bertanya lagi pada awan hitam yang berarak terlihat begitu jelas karena sang dewi malam hadir di tengah-tengah keheningan yang sunyi ini. Mengapa aku tidak bisa lepas darinya.? tapi mereka bisu dan bunkam seribu bahasa.

Disaat kuterhanyut dalam pandangganganku yang kosong. Tiba-tiba aku teringat pada pertanyaan yang belum sempat terjawab. Dari saking sulitnya cinta, itu sampai-sampai tak ada satupun orang yang bisa menjawab pertanyaan ku yang satu ini ‘mengapa dibumi yang sangat luas ini tidak ada satu pun sekolah jurusan cinta’berbagai macam novel dan buku lain tenyang cinta sudah ku baca. sudah berapa ribu kata yang sudah aku rangkai hanya untuk menterjemah kan cinta. Tapi semua itu masih belum sinkron dengan apa yang ada di otakku. Bagiku itu semua hanyalah kiasan semata yang akan gampang sirna. Kata-kata yang sudah aku rangkai ternyata masih belum sempurna untuk mendeskripsikan cinta. Itu semua karna cinta tidak bisa ditebak, direka , dan diterkah..

Bersambung............


SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean