Media Bawean, 14 Desember 2011
Kyai Syakir Jamhuri, SH. MM. sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al Amin Sokaoneng, Tambak, Pulau Bawean ketika menjadi nara sumber acara penyuluhan KB diwilayah kepulauan Bawean (senin, 12/12/2011), menyampaikan pendapatnya bahwa di Pulau Bawean sangat banyak persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan yang belum tertangani secara baik.
Menurutnya, kehidupan masyarakat Pulau Bawean sekarang lebih banyak menutupi segala persoalan berupa aib di masyarakat tetapi tidak menyelesaikan persoalan yang ada.
Diantaranya menurut Syakir, sangat banyak sekali pelecehan seksual di masyarakat, berupa pemerkosaan, ataupun hamil diluar nikah, termasuk aborsi ketika hamil.
"Apakah persoalan ini akan dibiarkan tanpa ada solusi kongkret agar persoalan tersebut bisa dihentikan?"katanya dengan tanda tanya.
"Butuh keseriusan semua pihak, diantaranya penegak hukum agar tegas, pihak birokrasi harus tanggap, serta tokoh agama merespon persoalan tersebut agar tidak menjadi penyakit berkelanjutan di masyarakat Pulau Bawean,"terangnya.
"Banyak persoalan diselesaikan dengan menutupi aib, tetapi efeknya tidak memberikan solusi kepada korban agar mendapatkan pertanggungjawaban sepenuhnya dari pelaku perbuatan amoral ataupun asusila,"ujarnya.
Mantan anggota dewan yang kini konsentrasi sebagai pengasuh pondok pesantren Al Amin Sukaoneng mengaku ngeri melihat situasi dan kondisi di Pulau Bawean. Diantaranya, santri putri setiap akan pulang ataupun datang pulang diwajibkan untuk tes urine, dikhawatirkan kebobolan ketika pulang kampung. "Sekedar berjaga-jaga saja demi menjaga nama baik pondok pesantren,"papar Kyai Syakir Jamhuri ketika ditemui Media Bawean. (bst)