Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Diskusi Media Bawean
Bertema "Quo Vadis Bawean 2012"

Diskusi Media Bawean
Bertema "Quo Vadis Bawean 2012"

Posted by Media Bawean on Minggu, 01 Januari 2012

Media Bawean, 1 Januari 2012

panjisuroboyo.com – Media Bawean, menggelar Refleksi Akhir Tahun 2011, bertajuk diskusi yang bertema “Quo Vadis Bawean 2011”, pada Jumat (30/12/2011) pukul 19.00 WIB, bertempat di Restauran Agis Jalan Wisma Pagesangan Nomor 197, Surabaya.

Hadir dalam diskusi tersebut, Fuad Mashuni selaku Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Thoriq Haq anggota DPRD Jatim, Zainal Abidin Pengusaha Travel Bawean, Mazlam Mansyur anggota DPRD kota Surabaya, Haji Subki Agen Kapal Expres Bahari, Jamaludin Pengusaha sukses Bawean, Refen dan Fahrur Rozi Kepala Cabang Bahari Gresik, dan Ali Asyhar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Hasan Jufri (STAIHA) Bawean serta Musyayanah selaku Penasehat Media Bawean.$3C/div>

Namun, cukup disayangkan dalam refleksi tersebut, beberapa undangan selaku pemegang kebijakan yang diharapkan hadir guna duduk bersama membahas kesinambungan pembangunan Pulau Bawean, justru berhalangan hadir dengan berbagai alasannya masing-masing. Diantaranya, Zulfan Ketua Hasyim DPRD Gresik, Muhajir DPRD Gresik, Akhwan DPRD Gresik, Muhajir DPRD Gresik dan Miftahul Jannah DPRD Gresik.

“Dengan diskusi ini, diharapkan nantinya akan memberikan pemikiran maupun sumbangan ide sehingga apa yang dikerjakan di 2011 belum bisa terpenuhi dapat terealisasi di tahun 2012. Harapannya hasil diskusi ini, akan dapat dijadikan acuan bersama guna pencapaian target di 2012 khususnya bagi pelaku kebijakan. Diantaranya bagi Pulau Bawean yang perlu terealisasi adalah pembangunan lapangan terbang yang sampai saat ini belum ada kejelasan, krisis kelangkaan BBM, Listrik PLN yang sering mati, Pembangunan paving Lingkar Bawean yang diduga asal-asalan, Kurangnya kepedulian pelaku kebijakan terhadap sarana dan prasarana Pendidikan, begitu juga permasalah transportasi kapal laut baik terkait kelayakan, kenyamanan, keselamatan, rute, serta jadwal keberangkatan yang sampai saat ini masih amburadul dan berbagai permasalan lain sebagainya di Pulau Bawean“, ujar Abdul Basit Karim selaku Pimpinan redaksi Media Bawean.

Dari beberapa paparan tokoh serta praktisi yang hadir, keseluruhan memaparkan bahwa Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, sebenarnya memiliki potensi alam yang melimpah, mulai pariwisata, penggerak industri ekonomi, hingga perikanan yang menjanjikan. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dalam tereksplorasi dengan baik, sebab Pulau Bawean yang berjarak sekitar 81 mil dari Pelabuhan Gresik tersebut terkesan dianaktirikan oleh Pemkab setempat. Terbukti dengan masih banyaknya berbagai permasalahan yang sampai penghujung tahun 2011 ini tetap stagnan ditempat tanpa ada solusi, terutama akses transportasi.

Bawean yang juga dikenal dengan sebutan Pulau Putri, hanya terdiri atas dua kecamatan itu, yaitu Kecamatan Sangkapura dan Tambak, namun di tempat inilah surga pariwisata. Tempat-tempat tersebut tidak kalah indahnya dengan Bali atau Lombok jika mampu digarap dengan sempurna. Potensi wisata di Bawean memang terbilang lengkap, mulai wisata alam seperti Taman Laut Gili, Taman Laut Noko, Pantai Pasir Putih, Wisata Pantai Ria, Air Terjun Palomon, Kuduk-Kuduk, Air Terjun Laccar, dan yang paling tekenal adalah Danau Kastoba. Sedangkan potensi budaya, makanan khas, hingga kerajinan khas ada di situ. Kerajinan khas Bawean antara lain kerajinan Batu Onyx, Tikar Pandan, dan banyak lainnya. Sedangkan makanan khasnya adalah Kerupuk dan Gula Aren atau dikenal La’ang, bahkan Bawean juga dikenal sebagai penghasil ikan laut terbaik di Nusantara.

Fuad Mashuni, salah satu putra terbaik Bawean yang kini menjabat Wakil Kepala Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi PKB, memaparkan biarpun untuk posisi bukan sebagai pemegang langsung kewenangan di Gresik, dimana dalam hal ini sumpah maupun wewenang tersebut berada di kota Surabaya. Namun jangan diragukan kecintaan dan rasa kepedulian terhadap tanah kelahiran Bawean tetap mendapat porsi tersendiri. Bahkan pihaknya mengaku sudah gencar terkait Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk Pulau Bawean guna diperjuangkan untuk masuk dalam pengembangan pariwisata.

“Saya terus getol perjuangkan Bawean agar masuk dalam RTRW sebagai saluh satu wilayah pengembangan pariwisata. Untuk itu sarana transportasi yang selama ini belum memadai harus segera di atasi. Terkait akses transportasi baik jalur laut pembangunan lapangan terbang di Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Bawean, sudah berulang saya mengadukan ini ke Dinas Perhubungan, juga kepada Soekarwo Gubernur Jatim. Namun yang disalahkan justru Bupati Gersik karena tidak mau menyelesaikan masalah. Dimana tidak adanya upaya untuk berusaha menyakinkan masyarakat yang bertempat di area pembangunan lapangan terbang bersedia membebaskan lahannya guna kepentingan umum, dan saya tahu betul ini memang sulit namun harus tetap diupayakan. Bahkan saya meminta bantuan tokoh Nahdatul Ulama (NU) setempat, menghimbau masyarakat bersedia membebaskan tanahnya demi kepentingan umum. Saya juga mendesak Abdul Wahid DPDR Tingkat I, dan dijanjikan dapat diselesaikan di akhir athun 2012 mendatang. Sedangkan untuk jalur laut seharusnya Pemkab Gresik dapat melakukan administrasi yang baik, terkait kerjasama dengan pihak pengusaha kapal maupun asuransi jaminan kenyamanan, keselamatan bagi penumpang. Sungguh sangat miris rasanya kalau lagi-lagi mendengar kabar kapal tenggelam di Bawean dikarenakan kelebihan muatan”, papar Fuad anggota DPRD Jatim, yang asli orang (lahir) Bawean.

Diakhir pertemuan, baik para tokoh, praktisi serta pihak Media Bawean selaku penyelenggara bersepakat, tidak berhenti sampai disini akan di agendakan kembali pertemuan selanjutnya guna pembahasan lebih mendalam seputar permasalah di Pulau Bawean beserta solusinya. Terus berupaya mendesak pihak pemilik kebijakan agar lebih peduli terhadap kesejahteraan seluruh masyarakat Pulau Bawean. Serta menyampaikan hasil pertemuan ini baik publik mapun pemerintah, sebagai dasar acuan untuk pembangunan Pulau Bawean ke depan di 2012 agar lebih baik, terutama di bidang pariwisata serta akses transportasi yang hingga kini belum memadai.

(Sandi)

/Foto-Sandi : Suasana Diskusi Media Bawean Bertema “Quo Vadis Bawean 2012” di Restauran Agis, Surabaya. 

Sumber : http://panjisuroboyo.com/

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean