Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Suara Warga Bawean
Evaluasi, Antisipasi Tahun Depan

Suara Warga Bawean
Evaluasi, Antisipasi Tahun Depan

Posted by Media Bawean on Kamis, 12 Januari 2012

Media Bawean, 12 Januari 2012

"Menunggu adalah perbuatan membosankan dan menjemukan, serta diimbangi pengeluaran keuangan lebih banyak untuk membayar penginapan dan biaya hidup sehari-hari di Gresik," begitulah nasib orang Bawean selama tertahan beberapa hari menunggu kapal untuk pulang.

Fathan Al Irsyad adalah salah satu warga Bawean yang merasakan secara langsung selama 10 hari di Gresik menunggu kapal untuk pulang ke Pulau Bawean.

Dihubungi Media Bawean (kamis, 12/1/2012), Irsyad penggilan akrabnya menceritakan pengalamannya selama beberapa hari berada di Gresik. "Setiap hari hanya mencari informasi kapal akan diberangkatkan ke Pulau Bawean,"katanya.

"Memang membosankan dan menjemukan tiap hari tanpa aktivitas hanya nongkrong di warung kopi tanpa ada judul yang jelas,"paparnya.
"Kasihan dengan banyak warga yang tertahan, mereka berhari-hari menginap di penginapan sampai membengkak pengeluarannya, serta biaya makan untuk bertahan hidup semakin besar,"ujarnya.

Menurut Pengarang Buku Sketsa Bawean, semestinya kejadian sekarang ini dijadikan evaluasi oleh pemimpin di Gresik, khususnya wakil rakyat dari Dapil Bawean, untuk mengantisipasi tahun akan datang.

"Kejadian cuaca buruk sehingga putusnya jalur transportasi Gresik - Bawean menjadi rutinitas tahunan, tetapi solusinya sangat lambat berdampak banyak warga kehabisan bekal ataupun uang di Gresik,"jelasnya.

"Solusinya, Pemkab Gresik harus memiliki kapal besar sehingga bisa dipergunakan saat cuaca buruk, ataupun kerjasama dengan perusahaan kapal besar disaat terjadi gelombang besar tanpa menunggu lama langsung diberangkatkan,"terang PNS Kemenag Gresik yang menjabat sebagai Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) kecamatan Sangkapura.

Lutfi Hasyim sebagai penumpang kapal KIRANA I dari Gresik menyatakan sudah situasi dan kondisi cuaca buruk adalah sunnatullah atau hukum alam yang tidak bisa dilawan. "Pemimpin di Gresik, termasuk wakil rakyat kita sudah berusaha maksimal mencarikan solusi alternatif, sehingga dapat solusi mendatangkan kapal KIRANA jurusan Surabaya - Sampit yang transit di Pulau Bawean,"pungkasnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean