Media Bawean, 12 Februari 2012
Warga Bawean atau dikenal Boyan ketika merantau keberbagai daerah dan negara selalu membawa tradisi ataupun budaya asalnya, seperti peringatan maulid di Kampung Pandan, Selangor Malaysia terlihat keakraban dalan jalinan silaturrahim dalam acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.
Melihat angkatan yang disuguhkan, ternyata ada kemiripan seperti angkatan di daerah asalnya Pulau Bawean. Termasuk makanan khas sebagai kue maulid, seperti dodol ataupun rengginang dan kokkuduh mempunyai kesamaan rasa dengan produk asli daerah asalnya.
Mak Hann` dan Mak Sahe sebagai pembuat makanan khas Bawean di Malaysia, ketika hari peringatan maulid tentunya merasakan keuntungan besar dengan banyak order (pesanan) warga setempat untuk disuguhkan dalam isi angkatan.
Suhal sebagai Ketua Panitia pelaksana maulidan warga dan keturunan Bawean di Kampung Pandan yang digelar di rumah flat menyatakan terimakasih atas dukungan semua pihak, sehinga kegiatan maulid yang digelarnya mengingatkan akan kampung halaman di Pulau Bawean.
Hal senada diungkapkan oleh Sakdallah, mengatakan tradisi maulid ala Bawean di Malaysia sudah seharusnya dilestarikan dan dipertahakan agar generasi penerusnya tetap mempertahakankan untuk menggelar maulid setiap tahun.
Perlu diketahui, peringatan maulid di Kampung Pandan, Selangor, Malaysia, diikuti oleh warga dan keturunan Bawean asal Kumalasa, Pudakit, Suwari dan Dekatagung. (epung)