Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Seminar Kewirausahaan di Bawean
Peserta Antusias Bahas Perekonomian

Seminar Kewirausahaan di Bawean
Peserta Antusias Bahas Perekonomian

Posted by Media Bawean on Senin, 22 Oktober 2012

Media Bawean, 22 Oktober 2012 


Seminar Kewirausahaan bertemakan Generasi Kreatif dan Produktif di Daerah Terpencil diselenggarakan hari ini (senin, 22/10/2012), bertempat di Lapangan Badminton Sangkapura, Pulau Bawean. Hadir sebagai nara sumber yaitu Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. (Ketua LPPM UPN "Veteran" Jawa Timur), dan Aditya Hayu Wicaksono sebagai Ketua TDA Surabay, serta Moderator Syarifuddin Rauf, M.Pd. sebagai Direktur Human Institute.

Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. dalam menyampaikan makalahnya membahas secara detail pengembangan perekonomian tingkat nasional, khususnya pengembangan Tekhnologi Tepat Guna (TTG).

Ketua LPPM UPN "Veteran" Jawa Timur menyatakan potensi alam serta sumber daya manusia Pulau Bawean sangat produktif untuk dikembangkan lebih baik, khususnya produk unggulan yang dimilikinya.

"Namun kenyataan sesuai fakta mengalami banyak hambatan untuk pengembangan lebih produktif, akibatnya banyak warga Pulau Bawean merantau ke luar negeri ataupun bekerja kapal,"katanya.

"Perlu ada solusi kongkret berupa kerjasama seluruh komponen yang ada di Pulau Bawean dalam rangka memajukan serta meningkatkan pengembangan perekonomian kedepan,"ujarnya.

Merespon adanya pertanyaan peserta seminar, berkaitan pengembangan perekonomian Pulau Bawean yang mana pengusaha setelah sukses akan ditiru oleh pihak lainnya ataupun kesulitan pemasaran sehubungan tidak ekspansi ke daerah luar.  Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. menjelaskan melalui kerjasama seluruh komponen diharapkan agar seluruh permasalahan yang ada selama ini bisa terselesaikan dengan baik untuk memajukan perekonomian Pulau Bawean.

Aditya Hayu Wicaksono sebagai Ketua Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Surabaya dalam makalahnya menyampaikan perjalanan merintis usaha jatuh bangun, mulai sejak kuliah sudah aktif bekerja sebagai pejaga wartel untuk membiayai pendidikannya. 

Menurutnya banyak lapangan usaha sudah dirintisnya, tapi seringkali mengalami kegagalan dalam menjalankan roda bisnis yang dilakukan. "Justru bermodalkan Rp. 500ribu ternyata sekarang sudah mencapi omzet milyaran rupiah hasilnya,"paparnya.

"Butuh ketekunan serta keperduliajn terhadap orang lain dalam mengembangkan usaha, diantaranya memperhatikan nasib orang lain yang membutuhkan bantuan melalui Komunitas Tangan Di Atas (TDA),"pungkas Ketua HIPMI Jawa Timur.

Berkat keberhasilan merintis bisnis yang ditekuninya, Aditya Hayu Wicaksono telah banyak merekrut tenaga kerja, termasuk tenaga kerja asal luar negeri juga direkrutnya untuk mengembangkan usaha yang membuka banyak cabang di Jawa Timur dan ibu kota Jakarta.

Lebih lanjut, Aditya Hayu Wicaksono menyatakan baru sekarang ini sampai di Pulau Bawean, ternyata aksesnya sangat lama ditempuh melalui kapal laut selama kurang lebih 7 jam dari Pelabuhan Gresik. "Sampai di Pulau Bawean, melihat situasi kondisi rumah penduduk tergolong bagus-bagus terbangun dari tembok. Sebagai tolak ukur bahwa pengembangan perkonomian Pulau Bawean sangat bagus,"terangnya.

"Akan tetapi, mengingat sumber daya alam serta potensi yang dimiliki Pulau Bawean sangat besar, tentunya sangat layak dikembangkan untuk kemajuan perekonomian di dalam sendiri. Sehingga istilah warga Pulau Bawean yang dikenal merantau meninggalkan daerahnya dengan mengelolah potensi yang dimiliki,"pungkasnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean