Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » TOR Seminar Kewirausahaan
Kreatif & Produktif Di Daerah Terpencil

TOR Seminar Kewirausahaan
Kreatif & Produktif Di Daerah Terpencil

Posted by Media Bawean on Minggu, 14 Oktober 2012

Media Bawean, 14 Oktober 2012



1. PENDAHULUAN
Pulau Bawean, yang terletak di Laut Jawa sebelah utara Kabupaten Gresik berjarak + 150 km dari daratan Gresik. Masyarakat Pulau Bawean (selanjutnya disebut Masyarakat Bawean) umumnya menyebut dirinya sebagai entitas etnik tersendiri, walaupun dari segi dialeg dan teritori cukup dekat dengan pulau Madura. Masyarakat Bawean sangat heterogen, embrionya berasal dari masyarakat perantau-pelaut dari berbagai daerah Jawa, Madura, Sulawesi dan Sumatera. Walaupun memang belakangan, karena letak teritorialnya yang berbatasan, etnik Madura lebih dominan dari etnik lain.

Komunitas perantau-pelaut inilah yang mendasari gerak turbulensi masyarakat bawean. Hingga sekarang cukup dikenal, masyarakat Bawean banyak terdapat di hampir semenanjung Malaysia, Singapore dan Australia. Tetapi, booming budaya merantau lambat laun mengalami pergeseran yang signifikan, seiring pergeseran dinamika geo-ekonomi-politik antar Negara. Kemudian banyak masyarakat Bawean yang mengalihkan kebiasaan merantau ke sejumlah wilayah-wilayah di Indonesia, seperti Batam, Tanjung Pinang, Belitung, Medan (Sumatera), Banjarmasin, Sambas, (Kalimantan), Surabaya, Jakarta, Kediri, Solo, Jogja (jawa) .

Belakangan justru semakin jauh mengalami pergeseran, kebanyakan masyarakat Bawean sudah banyak mengalihkan “budaya merantau” dengan mencari profesi-profesi baru, seperti pegawai pemerintah, pegawai swasta, membuat perusahaan barang-jasa, dan tidak lupa juga nelayan serta petani. Peta dinamika sosiologis masyarakat Bawean ini tentu akan memberi dampak sosial ikutan yang berkembang seperti bola salju yang terus membesar, jika tidak ada solusi kreatif-produktif untuk mengelola modal sosial dan kekayaan pulau ini.

Dengan luas + 190 km2 dan jumlah penduduk sekitar 80.000 jiwa, pulau Bawean terbilang kecil dan cukup terisolasi bahkan terbilang memiliki penghuni yang padat. Terlebih jika daya tarik dan harapan massyarakat Bawean kepada “budaya merantau” jauh berkurang, masyarakat Bawean –khususnya usia-usia produktif-- sekarang telah mulai mengembangkan usaha-usaha lain di pulau Bawean sendiri, walaupun jumlah nya tidak terlalu signifikan, misalnya kerajinan Baru Onyx, Sablon, Home Industri Krupuk Ikan. Bahkan belakangan, dengan masuknya jaringan Mobile Phone dan internet di pulau Bawean, ada tantangan sekaligus peluang mengembangkan keahlian yang berkorelasi positif di bidang IT ini dalam jangka panjang.

Terlebih lagi dengan telah mulai dibangunnya Lapangan Pesawat Terbang perintis ke pulau ini. Harus dibangun fondasi penguatan efek domino-nya yang produktif di tingkat masyarakat Bawean. Jawabannya tentu ada pada pengembangan kewirausahaan di masyarakat.

2. TUJUAN DAN TARGET
Program ini bertujuan untuk mendorong semakin tingginya tingkat kecakapan hidup (life skill) melalui pengembangan kewirausahaan masyarakat Indonesia berbasis pada sumber daya lokal setempat, khususnya masyarakat pulau Bawean, sebagai bekal membangun kreatifitas & produktifitas untuk mencapai hidup yang lebih baik. Seminar motivasi kewirausahaan ini memiliki target:
a. Penguatan Keterampilan/keahlian di bidang-bidang yang menunjang Pengembangan Kapasitas Pemuda dan Usia Produktif di Pulau Bawean
b. Pengembangan kerjasama dan pendampingan oleh praktisi/Expert bidang kewirausahaan dan pengembangan masyarakat.
c. Mensosialisasikan virus kewirausahaan melalui lembaga pendidikan formal.
d. Memperkuat dukungan pemegang kebijakan untuk program Kewirausahaan di Pulau Bawean.

3. OUT-PUT YANG DIHARAPKAN
a. Terlaksanaksananya seminar untuk membangun jiwa kewirausahaan untuk Pemuda dan Usia Produktif.
b. Adanya networking dengan praktisi kewirausahaan untuk Pengembangan Rencana Tindak Lanjut Pasca Seminar.
c. Adanya dukungan dan keterlibatan pihak praktisi pendidikan formal dan pemegang kebijakan dalam pengembangan kewirausahaan di tingkat lokal

4. TEMA, SUB-TEMA DAN PEMBICARA
Tema Seminar ini adalah “KREATIF DAN PRODUKTIF DI DAERAH TERPENCIL”
a. Sub-tema : PENGUATAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN DAN KEMANDIRIAN MELALUI PENDIDIKAN FORMAL : Prof. Dr. Ir. H. Akhmad Fauzi, MMT. (Kepala LPPM UPN Veteran Jawa Timur)
b. Sub-tema : MEMBANGUN ETOS KEWIRAUSAHAAN DI MASYARAKAT BAWEAN: Team Komunitas TDA (Tangan Di Atas) Surabaya.

5. PESERTA
Peserta yang diundang sebagai partisipan dalam acara ini adalah terdiri dari:
a. Anak-anak muda, baik perorangan maupun mewakili organisasi kepemudaan & Sekolah
b. Guru dan Praktisi Pendidikan
c. Pejabat publik (Muspika Kec. Sangkapura dan Tambak)
d. Tokoh Agama dan Masyarakat

6. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada : Hari, Tanggal : Minggu, 21 Oktober 2012
Pukul : 10.00 WIB - Selesai
Tempat : Kantor PC LP-Ma’arif NU Bawean.

7. PENYELENGGARA
Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan HUMAN INSTITUTE Jakarta bersama PC. LP-Ma’arif NU Bawean.
Contact Person : ending 081807288296, Abdul Halim 081330109587

8. PENUTUP
Demikian proposal ini disusun sebagai acuan pelaksanaan kegiatan secara umum. Adapun hal-hal teknis lain yang mengharuskan adanya perubahan, karena berkenaan dengan kebutuhan efektifitas kegiatan dalam rangka pemenuhan target maksimal dari kegiatan yang bardampak positif ke kelompok sasaran, akan diatur kemudian.

Jakarta, 1 Oktober 2012 
 Direktur HUMAN INSTITUTE, 
 SYARIFUDDIN

Bawean. 5 oktober 2012 
Pimpinan Cabang LP.Maarif NU Bawean  
A. HALIM ALHASY,SH 

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean