Media Bawean, 8 Oktober 2012
Syakir Jamhuri sebagai mantan anggota dewan yang mewakili Pulau Bawean merasa terkejut atas dihentikannya operasi kapal cepat Express Bahari 1C.
Ditemui Media Bawean (minggu, 7/10/2012), Syakir Jamhuri menilai kesemberawutan transportasi laut Gresik - Bawean terjadi tahun 2012. "Dalam segala hal, baik kondisi cuaca maupun pelayanan terhadap penumpang kapal Gresik - Bawean,"katanya.
"Idealnya pelayaran Gresik - Bawean dilayani 2 kapal untuk menghindari adanya sistem monopoli sehingga merugikan masyarakat Pulau Bawean sebagai pengguna transportasi,"ujarnya.
Menurut Syakir, semestinya Pemkab Gresik menambah armada pelayaran, bukan menyetop izin operasi kapal cepat Express Bahari 1C. "Soal aturan, kenapa baru sekarang dipermasalahkan, kok tidak dari awal beroperasinya sehingga berjalan selama kurang lebih 7 tahun lamanya kapal cepat melayani Gresik - Bawean,"paparnya.
"Sejak beroperasinya kapal cepat, pembangunan di Pulau Bawean berkembang sangat pesat dan maju. Banyak perbaikan sarana dan prasarana umum dari hasil sumbangan warga atau keturunan Pulau Bawean yang berkunjung selama ini,"pungkasnya.
"Jika distop beroperasinya kapal cepat, efeknya membuat malas banyak orang untuk berkunjung ke Pulau Bawean,"ungkapnya.
Adapun persoalannya, menurut Pengasuh Pondok Pesantren di Sukaoneng Tambak, selama beroperasinya kapal cepat juga banyak kerugian yang ditanggung oleh warga Pulau Bawean, seperti hangusnya tiket pesawat disebabkan kondisi gelombang tinggi mencapai 2 meter sehingga tidak diizinkan berlayar oleh petugas.
"Persoalan seperti ini seharusnya dijadikan evaluasi untuk perbaikan bukan menghentikan operasinya kapal cepat,"imbuhnya. (bst)