Media Bawean, 16 November 2012
Polemik pengelola kapal Express Bahari (EB) dengan pemkab soal kepastian layanan transportasi rute Bawean-Gresik, masih terus bergulir. Bupati Sambari Halim Radianto tetap memastikan, pelayanan rutin rute ini harus sudah dimulai tanggal 20 November.
Demi target itu, Sambari mengambil kebijakan baru. Dia memutuskan untuk menjajaki kerja sama dengan pengelola kapal Tungak Samudera. Kapal itu juga pernah melayani rute Gresik - Bawean. Namun, kebijakan itu diambil jika pengelola kapal EB menolak menyetujui MoU (memorandum of understanding) yang ditawarkan pemkab.
"Yang jelas, tanggal 20 November nanti harus mulai. Karena itu, saya sudah undang Tungkal Samudera untuk masuk. Soal kapal EB, tetap kita tunggu,"kata Sambari kemarin. Jika kapal EB tetap tidak bersedia, maka jelas kaan ditinggal.
Polemik layanan transportasi rute Gresik - Bawean itu terjadi setelah izin kapal EB tidak diperpanjang pemkab. Sebab, layanan kapal itu selama ini dianggap kurang maksimal. Sebagai gantinya, saat ini pelayaran ditangani kapal milik PT. Dharma Lautan Utama (DLU). Rupanya, banyak penumpang yang juga kurang puas. Diantaranya, dalam sebulan ini hanya berlayar 17 kali saja. (ris/hud)
Sumber : Jawa Pos