Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Media Bawean Off
Karena Ibunda Redaktur Sakit

Media Bawean Off
Karena Ibunda Redaktur Sakit

Posted by Media Bawean on Minggu, 16 Desember 2012

Media Bawean, 16 Desember 2012

Oleh: Musyayana (Penasehat Media Bawean)

Kepada seluruh pembaca Media Bawean,

Pada kesempatan kali ini, Saya pribadi dan mewakili Abdul Basit sebagai Redaktur Media Bawean ingin meminta maaf kepada seluruh pembaca Media Bawean jika hampir satu minggu ini Media Bawean tidak cukup produktif menyajikan berita. Bukan sebuah kesengajaan untuk mengkanal arus informasi untuk pembaca setia Media Bawean.

Keputusan itu kami pilih karena ada masalah keluarga yang membutuhkan perhatian khusus, yang menyita banyak waktu, dan berdampak pada intensitas pencarian berita di lapangan. Masalah keluarga tersebut yaitu Ibunda dari Redaktur (Abdul Basit) harus menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU) RSUD Ibnu Sina Gresik.

Abdul Basit yang merupakan anak laki-laki satu-satunya dari dua bersaudara, harus mengambil peran terdepan untuk mendampingi proses menyembuhan Ibunda tercinta dari penyakit jantung dan diabetes akut. Kondisi ini memaksa kami untuk membuat pilihan, yaitu, meng-off kan sementara pemberitaan di Media Bawean.

Pilihan merujuk Ibundanya ke RSUD Ibnu Sina Gresik karena sesuai permintaan sendiri untuk berobat ke Pulau Jawa. Dengan kondisi keluarga yang sangat sederhana, yang tidak sanggup mengcover semua biaya pengobatan selama di rawat di RSUD Ibnu Sina, khususnya harus menjalani perawatan di ICU, tanpa asuransi kesehatan. Khususnya Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), semakin menyita waktu Redaktur kami untuk tetap eksis mencari dan meng-input berita di Media Bawean. Karena harus mecoba mengurus kartu jaminan kesehatan lain, SPM (Surat Pernyataan Miskin) langsung di Dinas Kesehatan Gresik.

SPM sendiri tidak menggratiskan semua biaya pengobatan pasien miskin. Hanya 50 persen biaya pengobatan yang ditanggung oleh pemerintah, sisanya harus tetap dibayar oleh keluarga pasien dari keluarga miskin. Kondisi Ibundanya Abdul Basit yang harus dirawat intensif di ICU, tetap harus menebus semua obat di apotik. Harus selalu siap uang hampir Rp.800.000 setiap hari untuk membeli obat secara langsung, belum biaya perawatan ICU, rawat inap dan kebutuhan yang lain. Beban ini menjadi tanggungjawab Abdul Basit, mengingat beliau anak laki-laki satu-satunya dikeluarga, dan kakak perempuannya juga tidak cukup mampu untuk menyediakan biaya berobat ibundanya. Mereka berdualah (Basit &kakak perempuannya) yang setia menunggui Ibunya di lorong samping ruang ICU Ibnu Sina Gresik.

Syukur Alhamdulillah, setelah menjalani perawatan di ICU selama empat hari. Tadi malam (15/12/2012) jam 17.05 WIB. sore Ibunda sudah keluar dari ruang ICU dan melanjutkan perawatan inap di kamar Cempaka RSUD Ibnu Sina. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua sahabat dan rekan-rekan yang telah meluangkan waktu untuk datang membesuk dan yang menghubungi via telepon dan sms untuk memberikan semangat dan doa. Sekali lagi, terima kasih dan semoga semua kebaikan kalian dibalas Allah SWT. dengan rejeki, kesehatan, dan surga.

Harapan saya, semoga pemerintah selalu peduli pada pasien miskin sehingga mereka tetap bisa berobat yang layak. Jika tidak! Maka orang miskin dilarang sakit! Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pembaca Media Bawean yang masih setia mengakses www.bawean.net. Sekali lagi, kami mohon maaf dan terima kasih pengertiannya atas kondisi ini.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean