Media Bawean, 23 April 2013
Sistem Ujian Nasional (UN) tahun 2013 tingkat SMP dengan 20 paket soal berbeda dalam 1 ruang menimbulkan banyak kekhawatiran adanya kesalahan dalam pelaksanaan. Terbukti adanya soal campuran antara bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia di hari kedua ujian nasional yang diselenggerakan hari ini (selasa, 23/4/2013).
Mohammad Sahafuddin, S.Pd. sebagai Kepala SMPN I Sangkapura mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dengan sistem sekarang butuh perhatian khusus agar ssiwa sebagai peserta UN tidak dirugikan.
"Adanya soal campuran merupakan kesalahan yang bisa saja terjadi, selanjutnya pihak penyelenggara dituntut untuk mengawal ekstra agar kesalahan tersebut tidak merugikan kepada siswa,"katanya.
"Sepertinya berat sekali tekhnis pelaksanaannya, apalagi nantinya dalam pengoreksian soal sebanyak 20 paket soal yang berbeda dalam satu ruang. Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) hasil pekerjaan siswa jangan sampai ada kekeliruan dalam mengoreksi nantinya, bila salah (error) tentunya akan berakibat fatal dan sangat merugikan kepada siswa,"paparnya.
Menurutnya, kwalitas kertas LJUN sangat tipis seperti kertas kwitansi, rawan sobek sehingga perlu hati-hati ketika menyobek dengan soal dalam satu paket.
"Semoga tidak ada permasalahan, sesuai harapan bersama untuk suksesnya pelaksanaan Ujian Nasional,"harapannya.
H. Muhammad Safari, S.Pd. sebagai Wakil Kepala Sekolah SMPN I Sangkapura menyatakan pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun ini tergolong sangat berat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya hanya 5 paket soal yang berbeda.
"Butuh ketelitian khusus agar nantinya dalam mengoreksi hasil ujian siswa tidak terjadi kesalahan,"ujarnya.
"Sekecil apapun kesalahan dalam pelaksanaan Ujian Nasional, butuh keseriusan kita bersama dalam mengawalnya agar tidak berdampak fatal yang nantinya akan merugikan siswa,"terangnya. (bst)