Media Bawean, 21 April 2013
Lomba Menulis Opini Dan Artikel
Kategori Umum
Nama Penulis : Shofiyatun Najah, S.Pd.
Pekerjaan : Guru TKJ SMKN 2 Kota Probolinggo
Alamat : Dsn. Barat Sungai No. 2 RT/RW 001/002
Kotakusuma, Kec. Sangkapura, Kab. Gresik
Pulau Bawean yang termasuk dalam kawasan administratif Kabupaten Gresik ini mempunyai beragam potensi wisata yang belum terjamah, yakni mempunyai beberapa tempat wisata alam yang menarik. Pulau yang terbagi menjadi dua kecamatan ini juga dikelilingi oleh lautan yang sangat luas dan terletak di utara Pulau Jawa dan di selatan Kalimantan, yang menjadikannya sebagai pulau yang mempunyai potensi wisata air yang baik berupa keindahan terumbu karang dan aneka ikan.
Bawean merupakan pulau yang layak dikunjungi sebagai tempat tujuan wisata karena mempunyai berbagai objek wisata yang cukup lengkap, mulai dari danau, pantai, air terjun ataupun pegunungan yang menyajikan keindahan yang khas disetiap tempatnya, diantaranya:
1. MAKAM PANJANG
Makam Panjang atau lebih familiar dengan nama Jherat Lanjheng (bahasa bawean) adalah salah satu objek wisata yang paling banyak dikunjungi para wisatawan, karena munculnya makam melegenda, panjang makam ± 12 meter, yang tidak menutup kemungkinan sebagai makam terpanjang di Indonesia, dan berada di tepi pantai yang memiliki panorama alam yang cukup mempesona. Objek wisata yang berada di Tanjung Anyar Desa Lebak Kecamatan Sangkapura ini belum terkelola dengan baik. Jika ada polesan, bukan tidak mungkin potensi akan mendatangkan sumber pendapatan ekonomi masyarakat.
2. PANTAI MAYANGKARA
Pantai Mayangkara adalah sebuah objek wisata di Pulau Bawean yang telah rusak keasriannya karena tidak ada perhatian dari pemerintah. Pasir-pasir di pantai ini banyak diambil oleh mayarakat sekitar untuk bangunan. Dulu, pantai yang terletak di Desa Kepuh Teluk Kecamatan Tambak ini sering menjadi tempat camping, tapi sekarang tempat camping yang berupa lapangan itu hilang terkena abrasi laut.
3. DANAU KASTOBA
Danau adalah unsur lingkungan hidup yang diatur pengelolaannya dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1997. Kelestarian ekosistem Danau Kastoba diperlukan untuk kesinambungan habitat makhluk hidup pada perairannya dan manfaat sumber daya airnya bagi kehidupan masyarakat. Danau Kastoba terletak di Desa Candi Kecamatan Tambak sekitar ± 32 kilo meter dari Kecamatan Sangkapura. Dulu, Danau Kastoba adalah danau yang masih alami, panoramanya cukup indah dikelilingi pohon-pohon yang rindang, airnya yang jernih dan dingin membuat banyak rusa betah tinggal di danau ini, serta pemandangan perbukitan yang tinggi menjadi daya tarik kawasan ini.Untuk mengembalikan keasrian Danau Kastoba Pulau Bawean ini, maka pemerintah diharapkan memajukan objek wisata dengan mengadakan pembangunan mulai dari pembuatan desain danau, pembersihan area sekitar danau, dan pembuatan tangga pengaman disekeliling danau.
4. PEMANDIAN AIR PANAS
Daerah Air Panas sebagai tempat wisata pemandian air panas yang berada di Dusun Kebundaya Desa Sawah mulya ini terkenal tidak pernah sepi oleh pengunjung tiap pagi dan sore hari. Sebenarnya pemandian air panas ini bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata di Kecamatan Sangkapura yang seharusnya dapat meningkatkan pemasukan daerah dengan menempuh pembangunan pariwisata air. Dalam kondisi ini pemerintah diharapkan dapat memajukan objek wisata yang bermanfaat ini, guna sebagai penggalian potensi wisata Bawean yaitu sebagai peningkatan ekonomi sekitar.
Selain empat objek wisata tersebut, terdapat pula Penangkaran Rusa, Kebun Salak, Air Terjun Laccar, Pantai Selayar, Pasir Putih dan pulau-pulau kecil yang terletak dipinggir Pulau Bawean seperti Pulau Noko, Gili, serta masih banyak objek-objek wisata lain yang belum kita ketahui.
Perlu disadari bahwa wisata merupakan jantung dan nadinya pariwisata, oleh karena itu sangat perlu dibangun dan ditunjukkan kepada seluruh masyarakat. Menggali kekayaan seni dan budaya yang dimiliki Pulau Bawean merupakan hal yang sangat penting dalam memperkaya daya tarik event pariwisata, serta menciptakan lingkungan bersih, indah, dan sejuk untuk memberikan citra peson bagi wisatawan yang berkunjung.
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menggali potensi dan mengembangkan objek wisata. Jika dilihat dari segi ekonomis, apakah kedepannya objek wisata ini mendatangkan investasi yang cukup untuk membangun Pulau Bawean atau tidak? Dengan investasi yang dikeluarkan untuk pengembangan objek-objek wisata ini, diharapkan ada keseimbangan dalam pengelolaan di masa yang akan datang. Membuka kawasan wisata juga perlu pertimbangan mengenai terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Masyarakat akan merasa terbantu dengan ikut serta dalam pengelolaan lingkungan dan menjaga pandangan positif, agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Jika dilihat dari segi sosial masyarakat, tentunya akan membawa dampak positif sebagai bentuk mempererat kepedulian akan terciptanya kawasan wisata yang bersih dan menyenangkan, serta tidak menggeser nilai-nilai budaya dan merubah gaya hidup yang justru bisa menjadi perpaduan menarik di satu kawasan. Faktor lain adalah keberanian pemerintah daerah dalam melakukan studi kelayakan, mencari investor, dan meyakinkan investor untuk berinvestasi di kawasan wisata Pulau Bawean.
Lautan luas yang mengelilingi Pulau Bawean ini merupakan paket pariwisata, akan tetapi pemerintah setempat mengabaikan potensi wisata ini yang semestinya bisa menjadi objek wisata yang ramai pengunjung seperti Bali dan Lombok.
Harapannya pemerintah bisa lebih memperhatikan dan berusaha semaksimal mungkin untuk menggali potensi-potensi, agar masyarakat mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik.