Media Bawean, 23 April 2013
Sumarno sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Gresik, dihubungi Media Bawean (selasa, 23/4/2013) mengatakan tidak ada biaya dalam pengambilan E-KTP. "Dilarang keras memungut apapun alasannya keterkaitan dengan E-KTP,"katanya.
Terjadinya pungutan liar dalam pengambilan E - KTP di kecamatan Sangkapura, menurut Sumarno, itu tidak dibenarkan dan wajib dikembalikan kepada warga tanpa alasan.
"Sebenarnya larangan keras memungut biaya sudah disampaikan kepada seluruh camat, termasuk melalui media massa,"ujarnya.
Lebih lanjut Sumarno menjelaskan bahwa KTP yang masa berlakunya sudah habis atau mati bisa dipergunakan untuk mengambil E-KTP. "Adanya pungutan bahwa KTP yang masa berlaku habis dengan dalih mengganti surat kehilangan, tidak dibenarkan sebab masih bisa ditukar dengan E-KTP,"jelasnya.
"Terkecuali KTP yang bersangkutan memang benar hilang, dipersilahkan untuk mengurus surat kehilangan untuk mengambil E-KTP,"paparnya.
"Bagi pemilik E-KTP yang bersangkutan tidak berada ditempat, dalam pengambilannya tidak bisa diwakili. E-KTP diambil langsung oleh pemiliknya, tidak bisa diwakili orang lain,"tuturnya.
Menurutnya pengambilan E-KTP tidak bisa diwakili, apalagi sampai membuat surat kehilangan dengan alasan untuk mewakilinya.
"Aparat Kecamatan Sangkapura berkewajiban untuk menarik kembali seluruh E-KTP kepada orang yang mewakilinya. Ini rawan penyalahgunaan identitas ganda oleh pemegangnya,"terangnya.
"Saya tidak pernah memerintahkan seperti itu, jadi E-KTP wajib ditarik kembali. Silahkan yang bersangkutan mengambil sendiri tanpa harus diwakili oleh siapapun,"tegas Sumarno. (bst)
