Media Bawean, 14 Juli 2013
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang digulirkan oleh pemerintah pusat sebagai kompensasi kenaikan BBM mendapat protes banyak kalangan di Pulau Bawean, diantaranya Tambrani Saufan sebagai Kepala Desa Sungairujing, kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik.
Kepala Desa yang baru dilantik oleh Bupati Gresik, menilai bahwa BLSM yang dibagikan tidak tepat sasaran, sebagian besar penerimanya tergolong masyarakat masih berkecukupan untuk memenuhi kebutuhannya.
"Sebaliknya, banyak masyarakat yang kurang mampu ternyata tidak mendapatkan bantuan BLSM. Kasihan dong masyarakat yang sebenarnya berhak, ternyata tidak memperoleh bantuan,"katanya.
Dampaknya, menurut Tambrani Saufan, yang mendapat protes ataupun keluhan masyarakat adalah kepala desa sebagai pemerintahan yang bersentuhan langsung.
"Semenstinya bantuan BLSM sebelum diberikan ataupun diserahkan secara langsung oleh pihak petugas dilakukan klarifikasi ataupun koreksi terhadap penerima yang berhak atau tidak,"paparnya.
"Terusterang beban berat pemerintahan desa kepada warga yang seharusnya berhak menerima bantuan,"ungkapnya.
Hawari sebagai tokoh masyarakat desa Sungairujing menilai bantuan BLSM sebagian besar tidak tepat sasaran, sehubungan banyaknya warga tidak mampu tidak menerima haknya. "Sebaliknya, bagi mereka yang mampu justru menerima bantuan,"terangnya.
"Perlu adanya pendataan ulang kepada yang berhak menerima bantuan, agar warga kurang mampu bisa memperoleh haknya sesuai tujuan kompensasi BBM diberikan oleh pemerintah,"ujarnya
Yusuf sebagai pegawai Pos Bawean dihubungi Media Bawean menyatakan sudah tidak ada permasalahan dalam pembagian bantuan BLSM di Pulau Bawean. "Sudah disalurkan kepada penerimanya di balai desa,"imbuhnya. (bst)