Media Bawean, 23 Juli 2013
Rencana Pemkab Gresik mendatangkan kapal baru untuk penyeberangan Gresik - Bawean, terancam batal. Sebab, pemilik kapal Anang Proyogo menolak mendatangkan kapalnya ke Gresik sebelum PT Gresik Samudra (GS) mau menandatangani perjanjian kontrak.
Kapal seharga sekitar Rp. 45 miliar itu akan didatangkan ke pelabuhan Gresik kalau PT GS mau tandatangan."Selama PT Gresik Samudra nggak mau tandatangan, kapal nggak akan saya datangkan," tegas Anang, Selasa (22/7).
Kapal yang terbuat dari almunium yang mampu menerobos ombak di atas 3 meter itu sebenarnya sudah siap untuk didatangkan ke Gresik karena sudah tidak ada kendala dengan izin. Hanya sikap PT GS yang tidak mau tandatangan itu, sehingga pemilik kapal keberatan.
Dikatakan Anang, maunya PT. GS kapal didatangkan ke Gresik dulu baru perjanjian kontrak ditandatangani. Namun, keinginan PT GS itu dinilai Anang cukup aneh."Dimana-mana perjanjian kapal itu kontrak ditandatangani dulu baru kapal didatangkan tidak seperti Gresik Samudra." tutur Anang pengusaha asal Surabaya ini.
Selaku pengusaha kapal, Anang mengaku heran dengan sikap PT GS. Tinggal tandatangan kontrak saja tidak mau. Padahal, perusahaan BUMD itu tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Janjinya untuk memberi dan pendamping sebesar Rp. 10 miliar, juga tidak direalisasi.
Menurut Anang, draf kontrak sebenarnya sudah ada. Hanya tinggal tandatangan saja. Kontrak itu rencananya akan dilakukan minimal 5 hingga 10 tahun.
Meski rugi miliaran, Anang sendiri bersikeras tidak akan mau mendatangkan kapalnya ke Gresik sebelum PT GS mau tandatangan lebih dulu.
